Sumber: Bloomberg | Editor: Djumyati P.
NEW YORK. Goldman Sachs Group Inc, perusahaan investment bank yang berjulukan Government Sachs karena para senior eksekutifnya banyak berpindah ke pemerintahan menyatakan tidak akan masuk secara langsung ke dalam dunia politik.
Perusahaan berbasis di New York ini sudah membuang proposal untuk membuat kantor sendiri untuk urusan politik dari seorang pemegang sahamnya. Kabar ini muncul berdasarkan surat dari Securities and Exchange Commission yang juga setuju mengecualikan masalah ini dari agenda pertemuan tahunannya.
Harrington Investment Inc, President John Harrington yang mengajukan proposal itu tahun lalu, mengatakan dana kontribusi politik sebesar US$ 6,39 juta di tahun 2012 yang dikumpulkan dari para karyawan lebih banyak merusak reputasi Goldman Sachs. Ia juga mengatakan Goldman sebaiknya mengeksplorasi kemungkinan untuk membuka kantor sendiri dengan menggunakan Mahkamah Agung Amerika untuk menaungi perusahaan ini sama seperti hak berpolitik setiap orang.
“Hal itu akan mengurangi masalah integritas dari sistem politik dan perusahaan kita. Daripada kita meneruskan dengan kondisi sekarang dan bentuk partisipasi politik yang ada sekarang,” tulis Harrington dalam proposalnya.
Dalam suratnya kepada SEC, Goldman Sachs mengatakan sekarang in mereka tidak terlibat, tidak pernah terlibat, dan tidak ada rencana untuk melibatkan bisnisnya dengan politik. Goldman juga mengatakan komite aksi politik didanai secara sukarela oleh kontribusi para karyawan, bukan uang para pemegang saham.
Mahkamah Agung di tahun 2010 membuat aturan Citizen United yang memberikan hak yang sama terhadap perusahaan dengan hak setiap orang untuk memberikan sumbangan secara independen kepada para kandidat politiknya.
Harrington Investments sendiri yang menyediakan jasa konsultasi untuk para investor menyatakan dukungannya terhadap gerakan Occupy Wal Street. Harrington pun menyatakan akan tetap mencari cara untuk mengemukakan isu politik ini sama juga dengan isu keseimbangan kekuatan antara pemegang saham dan tim manajemen dan direktur perusahaan.
“Sayang sekali kami tidak, padahal ini akan menjadi diskusi yang menarik,” tutur Harrington. “Anda mulai bisa melihat pola dari berapa besar pengaruh perusahaan terhadap keseimbangan politik dan sekarang sudah makin condong seperti kita semua lihat. Lalu kenapa kita punya orang Goldman untuk menjadi presiden dan JP Morgan Chase untuk menjadi wakil presiden,” tambahnya.
Sebagai catatan saja, dua pimpinan Goldman Sachs sebelumnya, yaitu Henry Paulson dan Robert Rubin menjadi Menteri Keuangan Amerika setelah meninggalkan perusahaannya. Selain itu ada juga Jon Corzine yang menjadi anggota senat dan gubernur New Jersey.
Selain itu ada juga Mark Carney yang akan menjadi kepala Bank of England, Mario Draghi sebagai Presiden European Central Bank, dan Presiden Federal Reserve New York William Dudley.