Reporter: Dyah Megasari, BBC |
NEW YORK. Amerika Serikat (AS) memberikan hak paten atas teknologi mobil tanpa pengemudi kepada Google Inc. Hak intelektual tersebut berkaitan dengan metode pengalihan kendali kendaraan dari manusia ke mesin.
Metode, akan menjelaskan bagaimana mobil bisa mengetahui kapan kendali dialihkan, lokasi mobil dan tujuan berkendara. Google mengklaim, teknologi itu bisa digunakan untuk pariwisata atau sekedar mengirim mobil yang rusak ke bengkel.
Sebetulnya, aplikasi bernama "Mengalihkan Kendaraan Moda-Ganda ke Moda Otonomi" sudah diterapkan Mei 2011, namun baru diumumkan ke publik minggu kedua Desember 2011.
Dokumen hak paten
Dalam dokumen hak paten, dijelaskan bahwa teknologi itu menggunakan dua jenis sensor. Sensor pertama mengidentifikasi jalur pendaratan ketika kendaraan berhenti.
Sensor kedua akan terpicu secara otomatis dan memberikan data pada mesin mengenai lokasi dan tujuan. "Jalur pendaratan memberikan informasi pada pengemudi di mana tempat parkir yang pas untuk kendaraan tersebut," demikian dituturkan dalam dokumen hak paten.
Jalur pendaratan juga bisa memberi mesin petunjuk bahwa kendaraan terparkir di wilayah yang memungkinkan untuk beralih ke moda otonomi.
Menurut Google jalur pendaratan bisa berupa rambu lalu lintas, tanda di dinding atau garis dan panah yang menunjukkan di mana kendaraan harus diparkir.
Untuk mendeteksi lokasi parkir, mobil canggih itu bisa mengaktifkan penerima GPS (sistem penanda lokasi global) untuk menemukan lokasi kasar dan menggunakan sensor untuk mendeteksi pohon, semak atau unsur-unsur penanda lain yang bisa menentukan lokasi pastinya.