kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Google kucurkan dana jutaan dollar dalam upaya memerangi berita palsu


Rabu, 31 Maret 2021 / 15:21 WIB
Google kucurkan dana jutaan dollar dalam upaya memerangi berita palsu
ILUSTRASI. Google mengucurkan dana jutaan dolar dalam upaya memerangi berita palsu.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Perusahaan teknologi raksasa Google akan mengalokasikan dana besar untuk membantu dunia memerangi peredaran berita palsu alias hoax yang beredar di internet.

Melansir Reuters, Google telah menyiapkan € 25 juta atau sekitar US$ 29,3 juta untuk Dana Media dan Informasi Eropa yang baru dibentuk untuk memerangi berita palsu. Keputusan ini diumumkan Google pada Rabu (31/3) di tengah serangan kritik yang terus diterimanya.

Google dianggap tidak melakukan usaha cukup keras untuk mengurangi penyebaran misinformasi serta berita palsu di dunia digital. Bantuan dana ini dianggap sebagi bentuk kesungguhan Google sebagai perusahaan penyedia layanan mesin pencari paling populer di dunia.

Pandemi Covid-19 dan pemilu AS tahun lalu disebut memicu lonjakan besar dalam jumlah misinformasi yang beredar luas di internet. Praktis, banyak pihak yang menyalahkan media sosial karena tidak lebih proaktif dalam menangani masalah tersebut.

Di sisi lain, para regulator yang mengindikasikan, mereka dapat mengambil tindakan melalui pembatasan yang berat juga tidak bisa berbuat banyak.

Baca Juga: Apes, Apple diminta bayar denda hampir US$ 2 juta karena jual iPhone tanpa charger

Dana Media dan Informasi Eropa yang diluncurkan oleh Calouste Gulbenkian Foundation dan European University Institute minggu lalu, bertujuan untuk meminta peneliti, pemeriksa fakta, organisasi nirlaba, dan badan berorientasi kepentingan publik lainnya untuk membantu memerangi berita palsu.

Matt Brittin, Kepala Bisnis & Operasi Observatorium Media Digital Eropa (EMEA) Google, mengatakan dalam unggahan di blog resmi Google, tantangan untuk memerangi berita palsu di internet terasa lebih sulit sejak segala gejolak yang terjadi tahun lalu.

"Saat menavigasi ketidakpastian dan tantangan tahun lalu, telah terbukti lebih penting dari sebelumnya bagi orang untuk mengakses informasi yang akurat, dan menyortir fakta dari fiksi," tulis Brittin, seperti dikutip Reuters.

EMEA merupakan proyek Komisi Eropa yang dibentuk tahun lalu dan anggotanya terdiri dari para pemeriksa fakta dan peneliti akademis. Bersama Google, badan ini bertugas untuk mencari cara mencegah peredaran informasi di dunia digital.

Bantuan dana segar dari Google ini akan berdurasi lima tahun. Dalam prosesnya, EMEA akan terus mengevaluasi dan memilih proyek sejenis untuk diberikan dukungan.

Selanjutnya: Dituding promosikan misinformasi, Instagram: Itu penelitian yang cacat



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×