kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,65   -11,86   -1.27%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grab memangkas perkiraan kinerja akibat pembatasan Covid-19


Selasa, 14 September 2021 / 10:45 WIB
Grab memangkas perkiraan kinerja akibat pembatasan Covid-19
ILUSTRASI. Grab memperkirakan pendapatan US$ 2,1 miliar hingga US$ 2,2 miliar tahun ini.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Grab yang merupakan grup pengiriman pesan antar makanan terbesar di Asia Tenggara, menurunkan perkiraan kinerjanya setahun penuh karena ketidakpastian baru atas pembatasan pergerakan terkait pandemi Covid-19. Perusahaan yang beroperasi di delapan negara ini memperkirakan pendapatan US$ 2,1 miliar hingga US$ 2,2 miliar.

Padahal, pada bulan April lalu perusahaan memperkirakan penjualan bersih bisa mencapai US$ 2,3 miliar. Grab juga memperkirakan kerugian EBITDA yang disesuaikan tingkat grup sebesar US$ 0,7 miliar menjadi US$ 0,9 miliar untuk tahun ini. Kerugian sebelum bunga, pajak, dan amortisasi ini lebih besar ketimbang prediksi sebelumnya sebesar US$ 0,6 miliar.

"Prospek Grab tahun 2021 penuh mengantisipasi perpanjangan penguncian sebagian dan total di beberapa negara tempat Grab beroperasi sebagai akibat dari penyebaran Covid-19 yang berkelanjutan," ungkap Grab seperti Reuters.

Baca Juga: Adu Dukungan Induk, Persaingan Dompet Digital Makin Sengit

Pada kuartal kedua lalu, penjualan bersih disesuaikan Grab melonjak 92% menjadi US$ 550 juta. Sedangkan kerugian EBITDA yang disesuaikan naik 4% menjadi US$ 214 juta.

Grab mengatakan, total nilai barang dagangan bruto (GMV) triwulanan melonjak 62% ke rekor US$ 3,9 miliar. GMV untuk pengiriman tumbuh 58% menjadi US$2,1 miliar. Sementara GMV untuk mobilitas naik 93% menjadi US$ 685 juta.

“Bisnis pengiriman kami terus mengungguli dan berkembang pesat, dengan penambahan penawaran baru seperti GrabMart dan GrabSupermarket, dan kami berharap dapat terus berinvestasi besar-besaran di segmen ini,” ujar Peter Oey, chief financial officer Grab.

Perusahaan yang berbasis di Singapura ini juga mengatakan telah membuat kemajuan dalam kesepakatan merger dengan perusahaan cangkang asal AS, Altimeter Growth Corp awal tahun ini. Kesepakatan senilai hampir US$ 40 miliar diharapkan akan selesai pada kuartal keempat.

Baca Juga: Isu Akuisisi Oleh Grab Mengerek Harga Saham BDMN




TERBARU

[X]
×