Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping mengatakan negaranya harus bersiap menghadapi masa-masa sulit karena situasi dunia internasional yang semakin kompleks belakangan ini. Pernyataan Xi tersebut merupakan respons atas perang dagang China dengan Amerika Serikat (AS) yang kian memanas dan saling mengunci.
Mengutip Reuters, Rabu (22/5), Xi mengatakan hal tersebut dalam perjalanannya selama tiga hari ke Provinsi Selatan Jiangxi, salah satu tempat lahir revolusi Komunis China. Xi mengatakan, perjalanan partai komunis yang penuh gejolak dalam merebut pemerintahan bisa menjadi pelajaran.
"Hari ini, pada Long March baru, kita harus mengatasi berbagai risiko dan tantangan besar dari dalam dan luar negeri dan memenangkan kemenangan baru untuk sosialisme dengan karakteristik China," kata kantor berita negara Xinhua mengutip Xi.
Dalam pernyataannya, Xi mengatakan China masih dalam masa peluang strategis yang penting untuk pembangunan, tetapi situasi internasional semakin rumit.“Kita harus sadar akan sifat jangka panjang dan kompleks dari berbagai faktor yang tidak menguntungkan di dalam dan luar negeri, dan mempersiapkan dengan tepat untuk berbagai situasi sulit,” terang Xi.
Laporan tersebut tidak menguraikan apa saja kesulitan-kesulitan yang dimaksud Xi dan juga tidak ada penyebutan langsung perang dagang atau Amerika Serikat. Xi juga berbicara tentang pentingnya teknologi, dan menekankan bahwa inovasi teknologi adalah sumber kehidupan perusahaan.
“Hanya dengan memiliki kekayaan intelektual asli dan teknologi inti, produk yang memiliki daya saing inti dapat diproduksi, dan hanya dengan demikian posisi yang tak terkalahkan dapat dicapai di tengah persaingan yang ketat,”imbuhnya.
Presiden Xi juga menegaskan kalau China harus menguasai lebih banyak teknologi inti dalam pengembangan industri.
Aktivitas Xi mengunjungi perusahaan termasuk hal yang langka. Hal ini memicu spekulasi bahwa sektor ini bisa menjadi faktor terdepan berikutnya dalam perang perdagangan China dan AS.
Xi belajar secara terperinci tentang situasi sumber daya tanah yang jarang dilakukan di Tiongkok, teknik eksploitasi, aplikasi, dan langkah-langkah perlindungan lingkungan, kata Kantor Berita Xinhua. "Tanah merupakan sumber daya strategis yang penting, dan sumber daya tidak terbarukan," tutur Xi