kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Trump: Pengenaan tarif impor membuat perusahaan hengkang dari China


Senin, 20 Mei 2019 / 10:28 WIB
Trump: Pengenaan tarif impor membuat perusahaan hengkang dari China


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pengenaan tarif atas barang-barang dari China menyebabkan perusahaan-perusahaan memindahkan produksinya dari China ke Vietnam dan negara-negara lain di Asia. Ia menambahkan, perjanjian apapun dengan China tidak akan membuahkan kesepakatan 50:50.

Mengutip Reuters, dalam sebuah wawancara dengan Fox News Channel yang ditayangkan Minggu (19/5) malam, Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat dan China memiliki kesepakatan yang sangat kuat. "Kami memiliki kesepakatan yang baik dan mereka mengubahnya. Dan saya bilang, tidak apa-apa, kami akan menerapkan tarif bagi produk-produk mereka."

Tidak ada pembicaraan perdagangan lebih lanjut antara perunding perdagangan China dan AS yang dijadwalkan setelah putaran terakhir pada 10 Mei lalu. Di hari yang sama, Trump menaikkan tarif impor atas barang-barang China senilai US$ 200 miliar dari 10% menjadi 25%.

Trump mengambil langkah itu setelah China memperburuk negosiasi dengan membuat perubahan besar dalam kesepakatan yang menurut sebagian besar pejabat AS telah disepakati.

Sejak saat itu, China mengeluarkan nada tegas dalam retorikanya, menunjukkan bahwa perundingan dagang kembali tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Trump mengatakan, dia dengan senang hati mempertahankan tarif pada produk-produk China, lantaran AS akan menerima sekitar US$ 100 miliar atau lebih dari pengenaan tarif itu.

Tetapi ia menambahkan, bahwa ia percaya bahwa China pada akhirnya akan membuat kesepakatan dengan AS. "Karena mereka terbunuh dengan tarif, China terbunuh sepenuhnya."

Tetapi ia telah mengatakan kepada Presiden China Xi Jinping sebelum perundingan putaran terbaru bahwa kesepakatan apapun tidak mungkin 50-50 antara kedua negara dan harus lebih menguntungkan AS.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×