Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Para eksportir Jepang mulai kewalahan. Hari ini, mata uang Negeri Matahari Terbit itu kembali menguat atas dolar. Penyebabnya, beredar spekulasi bahwa penentu kebijakan di Amerika Serikat (AS) akan gagal untuk menemukan kata sepakat terkait dana bail out bagi industri otomotif.
Sekadar tambahan, kemarin, Menteri Keuangan AS Henry Paulson bilang, paket stimulus senilai US$ 700 milar lebih ditujukan untuk membantu industri keuangan, bukan industri otomotif.
“Sepertinya, sangat sulit bagi Pemerintah AS untuk meloloskan kebijakan pada tahun ini untuk membantu industri otomotif. Jika hal ini sampai ke pasar, hal tersebut akan terus mendorong penguatan yen,” jelas Horoshi Yoshida, foreign exchange trader di Shinkin Central Bank.
Pada pukul 13.57 waktu Tokyo, yen perkasa terhadap dolar dan bertengger pada posisi 96,53. Sebelumnya, posisi yen berada di level 97,03 di New York. Yoshida memprediksi, yen akan terus mengalami penguatan terhadap dolar hari ini menjadi 96,20.
Selain itu, yen juga mengalami penguatan terhadap dolar Australia dan poundsterling Inggris seiring dengan anjloknya saham-saham acuan di kawasan regional.