kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.473.000   -10.000   -0,67%
  • USD/IDR 15.670   -45,00   -0,29%
  • IDX 7.480   -21,20   -0,28%
  • KOMPAS100 1.161   -5,21   -0,45%
  • LQ45 929   -2,36   -0,25%
  • ISSI 225   -0,74   -0,33%
  • IDX30 479   -0,78   -0,16%
  • IDXHIDIV20 577   -1,34   -0,23%
  • IDX80 132   -0,31   -0,24%
  • IDXV30 141   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 160   -0,35   -0,22%

Han Kang: Penulis Korea Selatan yang Memenangkan Nobel Sastra 2024


Kamis, 10 Oktober 2024 / 20:12 WIB
Han Kang: Penulis Korea Selatan yang Memenangkan Nobel Sastra 2024
ILUSTRASI. Han Kang, novelis asal Korea Selatan berusia 53 tahun, dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra. REUTERS/Tom Little


Sumber: The Guardian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Han Kang, novelis asal Korea Selatan berusia 53 tahun, dianugerahi Penghargaan Nobel Sastra atas “prosa puitis intens yang menghadapi trauma sejarah dan mengungkapkan kerapuhan kehidupan manusia.” Beberapa karya pentingnya meliputi The Vegetarian, The White Book, Human Acts, dan Greek Lessons.

Setelah pengumuman pemenang, sekretaris tetap Akademi Swedia, Mats Malm, menyatakan bahwa Han Kang tidak menyangka akan menerima penghargaan ini. Saat ditelepon, Han sedang menjalani hari yang biasa, baru saja selesai makan malam bersama putranya.

Meski tidak siap, persiapan untuk upacara penghargaan yang akan diadakan pada bulan Desember sudah mulai dibicarakan.

Karya dan Tema Han Kang

Han Kang dikenal luas melalui karya-karya fiksinya yang mengeksplorasi tema-tema patriarki, kekerasan, kesedihan, serta kemanusiaan. Karya-karyanya tidak hanya berupa novel, tetapi juga cerpen, esai, dan novella.

Baca Juga: Kemenangan Nobel Google Memicu Perdebatan tentang Riset AI

Salah satu karyanya yang paling terkenal, The Vegetarian, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 2015 oleh Deborah Smith, berhasil memenangkan Penghargaan Booker Internasional pada tahun 2016.

Melalui karya-karyanya, Han sering mengangkat kisah-kisah perempuan yang rentan, seperti yang ditegaskan oleh ketua komite Nobel, Anders Olsson, bahwa “empatinya terhadap kehidupan yang rapuh, sering kali perempuan, sangat nyata dan diperkuat oleh prosa yang sarat dengan metafora.”

Han juga dikenal dengan gaya penulisan eksperimental yang memadukan kepekaan tubuh dan jiwa, hidup dan mati, menjadikannya seorang inovator dalam prosa kontemporer.

Kehidupan dan Karier Han Kang

Han Kang lahir pada tahun 1970 di Gwangju, sebuah kota di barat daya Korea Selatan. Pada usia 10 tahun, keluarganya pindah ke Suyu-dong, sebuah lingkungan di Seoul. Han belajar Sastra Korea di Universitas Yonsei, salah satu universitas terkemuka di ibu kota Korea Selatan tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan Baker, Hassabis, dan Jumper Meraih Nobel Kimia 2024

Karier sastra Han Kang dimulai pada tahun 1993, ketika ia mempublikasikan lima puisi di majalah Korea Literature and Society. Pada tahun berikutnya, ia memenangkan kontes sastra musim semi Seoul Shinmun melalui cerpennya Red Anchor.

Kumpulan cerpen pertamanya, Love of Yeosu, diterbitkan pada tahun 1995. Di tahun 1998, Han berpartisipasi dalam Program Penulisan Internasional Universitas Iowa, yang didukung oleh Dewan Seni Korea.

Kesuksesan internasionalnya dimulai ketika The Vegetarian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Meskipun terjemahannya sempat mendapat kritik, karya tersebut berhasil memperkenalkan Han Kang kepada pembaca global dan memberikan kontribusi besar dalam karier internasionalnya.

Pengaruh dan Inovasi Han Kang dalam Sastra Kontemporer

Sebagai penulis perempuan Korea Selatan pertama yang memenangkan Penghargaan Nobel Sastra, Han Kang telah menciptakan pengaruh besar di dunia sastra. Dengan gaya prosa yang eksperimental dan puitis, ia berhasil menonjolkan aspek-aspek kerapuhan manusia melalui karya-karya yang sering kali berlatar belakang trauma sejarah dan kekerasan.

Han Kang juga menjadi perempuan ke-18 yang menerima Nobel Sastra, dan karyanya dinilai memiliki kedalaman emosional yang mendalam. Koneksi antara tubuh, jiwa, hidup, dan mati yang digambarkan dalam karyanya menunjukkan eksplorasi yang unik dan inovatif dalam prosa modern.

Baca Juga: Ilmuwan John Hopfield dan Geoffrey Hinton Raih Nobel Fisika 2024

Karya Terkini dan Prospek Masa Depan

Novel terbaru Han Kang, We Do Not Part, yang mengisahkan tentang dampak pemberontakan Jeju 1948-49 terhadap keluarga teman seorang penulis, akan diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 2025.

Diterjemahkan oleh E Yaewon dan Paige Aniyah Morris, novel ini memperdalam eksplorasi Han Kang tentang sejarah traumatik Korea. Versi Prancis dari novel ini telah memenangkan Prix Médicis Étranger pada tahun 2023, menunjukkan pengakuan internasional yang semakin luas terhadap karya-karyanya.

Selanjutnya: CIMB Niaga Luncurkan Digital Lounge di Universitas Brawijaya Malang

Menarik Dibaca: ALLPack & ALLPrint Indonesia Resmi Digelar, Catat Waktunya




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×