kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harapan vaksin corona dari BioNTech dan Pfizer yang sudah diujicoba ke relawan


Rabu, 01 Juli 2020 / 23:39 WIB
Harapan vaksin corona dari BioNTech dan Pfizer yang sudah diujicoba ke relawan
Laboratorium Biontech, Jerman.


Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada kabar baik dari pengembangan vaksin corona, terutama yang dikembangkan oleh dua perusahaan farmasi yakni BioNTech asal Jerman dan Pfizer. Dalam pernyataan dari perusahaan tersebut, Rabu (1/7) vaksin corona yang dikembangkannya menunjukkan bukti ada potensi dan toleransi yang baik saat diujicoba untuk pertama kali kepada manusia.

 Asal tahu saja, vaksin besutan BioNTech dan Pfizer tersebut adalah satu dari 17 vaksin  corona yang diujicoba kepada manusia. Saat ini, corona sudah menginfeksi hingga 10,5 juta orang di dunia dan menewaskan setengah juta orang. Dari total vaksin tersbut, ada empat vaksin corona yang menunjukkan adanya harapan untuk diujicoba ke manusia. Selain vaksin besutan BioNTech dan Pfizer juga ada vaksin dari Moderna, CanSino Biologics dan Inovio Pharmaceuticals.

Baca Juga: Gelombang kedua corona mengerek harga emas melewati US$ 1.800 per ons troi

Hasil positif ini membuat BioNTech menerima banyak pemesanan resep obat dan mencapai level tertinggi sejak 19 Maret. Sementara saham BioNTech  yang dipedagangkan di Nasdag terpaksa dihentikan setelah terjadi lonjakan 8%. Tak mau ketinggalan saham Pfizer juga naik 6% di hari yang sama.

Baca Juga: Update corona AS: Rekor, bertambah 47.000 kasus COVID-19 dalam satu hari

BioNTech bilang pengujian dua dosis obat BNT162b1 pada 24 sukarelawan yang sehat menunjukkan bahwa setelah 28 hari, antibodi mereka menjadi lebih tinggi dari orang yang terinfeksi corona. Hasil tersebut terjadi setelah para sukarelawan diberi dua dosis suntikan dalam jangka waktu tiga minggu. 

Memang saat pemberian dosis kedua, ada tiga dari empat peserta mengalami demam pendek. Adapun pada dosis ketiga yang kadarnya lebih tinggi, yang diujicoba pada kelompok yang terpisah tidak dilanjutkan karena setelah suntikan pertama ada rasa nyeri.

"Hasil uji coba pertama ini menunjukkan bahwa vaksin menghasilkan aktivitas kekebalan dan menyebabkan respons kekebalan yang kuat," kata salah satu pendiri dan Kepala Eksekutif BioNTech, Ugur Sahin.

Dia mengatakan uji coba vaksin corona yang lebih besar sedang dipersiapkan untuk melihat lebih jauh apakah  vaksin ini bisa sebagai pelindung terhadap infeksi corona yang nyataa.

Saat mendapatkan lampu hijau, BioNTech dan Pfizer bakal melanjutkan ujicoba kepada lebih banyak sukarelawan yakni sebanyak 30.000 orang  yang tersebar di Eropa dan Amerika Serikat. Jika tidak ada halangan, ujicoba bakal dilakukan akhir Juli ini.

Adapun jika hasilnya kembali positif dan kemudian dua perusahaan ini mendapat izin pemasaran, maka dua perusahaan ini langsung memproduksi vaksin corona besutannya sebanyak 100 juta dosis sepanjang tahun ini. Dan tahun depan, langsung menggenjot produksi hingga 1,2 miliar dosis vaksin corona di dua pabrik perusahaan farmasi tersebut.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×