Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HANOI. Harga kopi domestik di Vietnam kembali melemah minggu ini, jatuh di bawah ambang 100.000 dong per kilogram, terdampak oleh penurunan tajam harga global dan aktivitas perdagangan yang lesu akibat pasokan yang terbatas, menurut para pelaku pasar pada Kamis (26/6).
Petani di wilayah Central Highlands, sentra produksi kopi terbesar di Vietnam, menjual biji kopi seharga 94.500–95.000 dong (sekitar US$3,62–3,64) per kg, turun dari kisaran minggu lalu sebesar 103.000–103.500 dong.
Baca Juga: World of Coffee Tahun 2025, Cek Harga Tiket Pameran Kopi Terbesar di Jakarta
Harga kopi robusta di bursa LIFFE London tercatat menyentuh level terendah dalam satu tahun, yakni US$3.524 per ton metrik pada penutupan Rabu (25/6), turun sekitar 4%, menurut data dari LSEG.
“Tidak ada faktor yang bisa mendukung harga saat ini,” ujar seorang pedagang yang berbasis di wilayah sabuk kopi Vietnam.
“Beberapa petani memang belum menjual seluruh stok mereka, namun dengan harga serendah ini, kecil kemungkinan mereka akan melepas sisa biji kopinya.”
Laporan terbaru dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) memperkirakan produksi kopi global akan naik sebesar 4,3 juta kantong (masing-masing 60 kg) dibanding musim sebelumnya menjadi 178,7 juta kantong. Sementara konsumsi diproyeksi mencetak rekor baru sebesar 169,4 juta kantong.
Baca Juga: Fore Kopi Indonesia (FORE) Resmi Melantai di Bursa, Harga Sahamnya Naik 34%
Untuk pasar ekspor, para pedagang menawarkan kopi robusta Vietnam grade 2 dengan kadar 5% black and broken pada premi US$140–165 per ton terhadap kontrak LIFFE September, naik dibanding US$109–129 pada minggu lalu.
Sementara itu di Indonesia, harga kopi robusta Sumatra premium mengalami kenaikan menjadi US$330 per ton terhadap kontrak September, dari US$235 minggu lalu.
“Kenaikan ini merupakan penyesuaian atas penurunan tajam harga acuan di bursa London,” jelas seorang pedagang.