kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Bitcoin Jatuh Lagi ke Bawah US$ 30.000, Dua Faktor Ini Bikin Cemas Investor


Kamis, 02 Juni 2022 / 23:10 WIB
Harga Bitcoin Jatuh Lagi ke Bawah US$ 30.000, Dua Faktor Ini Bikin Cemas Investor


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin kembali jatuh ke bawah US$ 30.000 pada Kamis (2/6), setelah sempat mengalami rebound singkat selama beberapa hari terakhir hingga menembus level US$ 32.000.

Mengacu data CoinMarketCap pada Kamis pukul 21.55 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 29.943,89 atau merosot 3,89% dalam 24 jam terakhir.

Mei menjadi salah satu bulan yang sulit bagi kripto. Ketidakpastian makroekonomi telah menahan beberapa pembeli, yang menguntungkan emas dan komoditas lainnya sepanjang tahun ini.

Tapi, akhir Mei, harga Bitcoin mengalami rebound singkat, yang menghentikan tren penurunan yang lebih luas. Kondisi perdagangan berombak tahun ini, tapi tema keseluruhan tetap risk-off.

Baca Juga: Harga Bitcoin Kembali Terjungkal ke Bawah US$ 30.000, Berpotensi Terus Turun

"Harga Bitcoin hari ini tidak sepenuhnya mengejutkan," kata Joe DiPasquale, CEO BitBull, kepada CoinDesk.

"Tidak hanya menghadapi tekanan dari pasar tradisional, Bitcoin juga telah berjuang untuk menembus zona resistensi antara US$ 31.000-US$ 32.000, yang mengakibatkan penurunan dari kisaran yang ditetapkan selama akhir pekan," ujarnya.

Indeks saham utama juga turun dengan S&P 500 dan Nasdaq yang sarat teknologi masing-masing ditutup turun 0,7% pada Rabu (1/6), karena investor memperbarui kekhawatiran mereka tentang inflasi yang tinggi dan prospek resesi.

Dalam konferensi bisnis pada Rabu (1/6), CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon mengatakan kepada investor dan analis, banknya akan konservatif dengan neraca untuk mempersiapkan masa ekonomi yang sulit.

Baca Juga: Bikin Ngeri, Robert Kiyosaki Beri Lebih Banyak Peringatan Buruk tentang Ekonomi AS

Dimon khawatir tentang pengetatan kuantitatif bank sentral dan dampak lanjutan dari invasi Rusia ke Ukraina.

"Saat ini, agak cerah, semuanya baik-baik saja, semua orang berpikir (The Fed) bisa menangani ini," kata Dimon, seperti dikutip CoinDesk. "Badai itu ada di luar sana, di ujung jalan, menuju ke arah kita".

Itu sebabnya, DiPasquale skeptis harga Bitcoin bisa naik dengan cepat.

"Ke depan, Bitcoin perlu melihat aktivitas pembelian yang signifikan dan pergeseran sentimen besar untuk harapan pembalikan cepat," ungkapnya.




TERBARU

[X]
×