kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.719   24,00   0,14%
  • IDX 8.248   -26,87   -0,32%
  • KOMPAS100 1.151   -3,20   -0,28%
  • LQ45 843   -0,82   -0,10%
  • ISSI 285   -0,73   -0,26%
  • IDX30 442   -1,08   -0,24%
  • IDXHIDIV20 512   0,02   0,00%
  • IDX80 129   -0,31   -0,24%
  • IDXV30 136   -1,01   -0,74%
  • IDXQ30 141   0,17   0,12%

Harga Emas Bertahan di Bawah US$4.000 Selasa (11/4) Pagi, Tertahan Penguatan Dolar


Selasa, 04 November 2025 / 09:01 WIB
Harga Emas Bertahan di Bawah US$4.000 Selasa (11/4) Pagi, Tertahan Penguatan Dolar
ILUSTRASI. Gold bullion in the vault of Goldhaus Pro Aurum in Munich.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga emas dunia kembali bergerak di bawah level US$4.000 per ons troi pada perdagangan Selasa (4/11/2025), tertekan oleh penguatan dolar AS dan berkurangnya peluang pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed) pada Desember mendatang.

Mengutip data Reuters, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$3.983,87 per ons troi pada pukul 00.47 GMT.

Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember melemah 0,5% ke US$3.994,10 per ons troi.

Baca Juga: Dolar AS Capai Level Tertinggi 3 Bulan, Fed Kurangi Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

Dolar AS menguat ke posisi tertinggi dalam tiga bulan terhadap euro, memperpanjang reli sejak pekan lalu di tengah meningkatnya keraguan pasar terhadap peluang penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa pemangkasan suku bunga tambahan pada 2025 “belum menjadi kesimpulan pasti”.

Menurut CME FedWatch Tool, peluang pasar terhadap pemangkasan suku bunga pada Desember kini turun menjadi 65%, dari sebelumnya di atas 90% sebelum pernyataan Powell.

Sejumlah pejabat The Fed pada Senin juga masih menunjukkan pandangan berbeda terkait kondisi ekonomi AS, dengan perdebatan yang diperkirakan akan semakin intens menjelang rapat kebijakan Desember, terlebih di tengah tertundanya publikasi beberapa data penting akibat penutupan sementara pemerintahan federal AS.

Baca Juga: Samsung Dihukum Bayar Ganti Rugi US$191,4 Juta atas Pelanggaran Paten OLED di AS

Investor kini menanti rilis data ketenagakerjaan ADP pada Rabu dan data PMI ISM pekan ini sebagai petunjuk arah kebijakan moneter berikutnya.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset) cenderung diminati dalam kondisi suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi tinggi.

Logam mulia ini sempat mencetak rekor tertinggi US$4.381,21 per troy ounce pada 20 Oktober, namun kini telah turun hampir 10% dari level tersebut.

Dari sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan telah mencapai kesepakatan dengan Presiden China Xi Jinping untuk memangkas tarif terhadap Beijing.

Sebagai imbalannya, China akan menindak perdagangan ilegal fentanyl, melanjutkan pembelian kedelai AS, serta menjaga pasokan logam tanah jarang (rare earth).

Baca Juga: Bursa Australia Melemah Tertekan Sektor Tambang & Energi, Pasar Tunggu Keputusan RBA

Sementara itu, China mengakhiri kebijakan lama berupa pembebasan pajak bagi sebagian pengecer emas pada Sabtu lalu, yang berpotensi menekan lonjakan permintaan emas di pasar konsumen terbesar dunia itu.

Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 0,3% ke US$47,95 per ons trou, platinum naik 0,1% menjadi US$1.566,60, sedangkan palladium melemah 0,8% ke US$1.433,50 per ons troi.

Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham Tjiwi Kimia (TKIM) Usai Rilis Kinerja per Kuartal III-2025

Menarik Dibaca: Daftar 7 Trilogi Film Ikonis Sepanjang Masa dari Horor sampai Romantis




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×