Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas naik mendekati level tertinggi dalam dua bulan pada Jumat (13/6/2025), didorong meningkatnya permintaan aset safe haven seiring memanasnya konflik antara Israel dan Iran.
Harga emas spot tercatat naik 1,2% menjadi US$ 3.423,49 per ons pada pukul 09.51 waktu setempat, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 22 April di awal sesi perdagangan.
Sepanjang pekan ini, harga emas telah meningkat lebih dari 3,5%. Sementara itu, harga emas berjangka di Amerika Serikat turut naik 1,2% ke level US$ 3.444,10 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Level Tertinggi Sepekan Dipicu Ketidakpastian Geopolitik
Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran, dengan klaim bahwa Iran telah menargetkan fasilitas nuklir, pabrik rudal balistik, serta komandan militer Israel.
Israel menyatakan operasi ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Sebagai respons, Iran meluncurkan sekitar 100 drone ke wilayah Israel.
Situasi ini memperkuat ketidakpastian global yang sebelumnya telah dipicu oleh kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump. Kondisi tersebut turut mendorong minat investor terhadap emas sebagai aset perlindungan nilai.
"Serangan ini menambah sentimen positif di pasar emas. Namun, situasinya masih sangat dinamis, sehingga terlalu dini untuk menyimpulkan apakah lonjakan harga ini akan berlangsung lama," ujar Carsten Menke, analis dari Julius Baer.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Sentuh All Time High Lagi, Kapan Tembus US$ 3.300?
Ia menambahkan, jika konflik ini mengganggu pasokan minyak, baik secara langsung melalui serangan maupun akibat pembatasan politik atau meluas ke kawasan lain, harga emas kemungkinan akan mengalami kenaikan yang lebih bertahan lama.
Emas secara historis menjadi pilihan utama investor saat terjadi ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Selain itu, logam mulia ini biasanya mendapat dukungan dalam lingkungan suku bunga rendah.
Dalam catatan terpisah, Commerzbank memperkirakan harga emas akan mencapai US$ 3.400 per ons troy pada akhir 2025 dan naik ke US$ 3.600 pada akhir 2026.
Sementara itu, permintaan emas fisik di pasar utama Asia tercatat menurun minggu ini.
Baca Juga: Harga Emas Masih Bakal Naik Sampai Akhir April, Waspada Ketersediaan Stok
Kenaikan harga yang tajam membuat konsumen, terutama di India, menahan pembelian. Di negara tersebut, harga emas menembus batas psikologis 100.000 rupee per 10 gram.
Adapun harga logam mulia lainnya pada perdagangan terakhir, perak spot stabil di level US$ 36,36 per ons, platinum turun 1,5% menjadi US$ 1.274,30, dan paladium naik 0,5% ke level US$ 1.061,06.
Ketiganya masih mencatatkan potensi kenaikan secara mingguan.