Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas naik pada Senin (9/6), didukung oleh pelemahan dolar AS menjelang pembicaraan perdagangan AS-China yang bertujuan untuk menyelesaikan ketegangan.
Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,3% menjadi US$ 3.317,97 per ons, pada pukul 11.24 GMT, setelah turun di awal sesi menjadi US$ 3.293,29, level terendah sejak 2 Juni.
Harga emas berjangka AS turun 0,2% menjadi US$ 3.338,70.
Dolar AS turun 0,2% terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat emas batangan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi: Apakah Bullish Gold Masih Akan Berlanjut?
Investor menyadari bahwa pendorong emas, termasuk ketegangan perdagangan dan geopolitik, kekhawatiran utang, dan pertumbuhan ekonomi yang lemah, tetap ada dan akan terus mendukung logam mulia tersebut dalam beberapa bulan mendatang, kata Giovanni Staunovo, analis di UBS.
Pejabat AS dan China akan bertemu di London pada hari Senin untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan meredakan sengketa perdagangan antara kedua negara.
Data penggajian nonpertanian AS yang lebih kuat dari perkiraan telah menyebabkan investor mengurangi ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga Federal Reserve tahun ini dari dua menjadi satu pada bulan Oktober.
Perhatian pasar akan beralih ke data CPI AS, yang akan dirilis pada hari Rabu, untuk petunjuk lebih lanjut tentang jalur kebijakan moneter Fed.
Baca Juga: Harga Emas Antam Termurah Hari Ini, Senin (9/6) Sebesar Rp 1.002.000
Emas, yang dianggap sebagai aset safe haven selama ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.
Sementara itu, data resmi menunjukkan, bank sentral China menambahkan emas ke cadangannya pada bulan Mei untuk bulan ketujuh berturut-turut.