Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas turun pada Selasa pagi seiring meningkatnya optimisme pasar atas meredanya ketegangan dalam sengketa dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Logam mulia yang biasanya menjadi aset safe haven mengalami tekanan seiring para investor mengalihkan perhatian mereka kepada data ekonomi AS yang akan dirilis dalam pekan ini—data yang berpotensi memberi sinyal arah kebijakan suku bunga Federal Reserve ke depan.
Harga spot emas tercatat turun sebesar 0,8% menjadi US$3.314,52 per ons pada pukul 11:25 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS terkoreksi 0,7% ke posisi US$3.324,30 per ons.
Pernyataan AS dan Sikap Tiongkok Jadi Sentimen Positif
Menurut Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades, penurunan harga emas disebabkan oleh meningkatnya optimisme pasar terhadap potensi deeskalasi konflik dagang AS-Tiongkok dan menguatnya dolar AS dalam beberapa sesi terakhir.
Baca Juga: Ahli Geologi Temukan Salah Satu Deposit Emas Terbesar di Bumi, Ini Lokasinya!
Pernyataan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menjadi katalis penting. Ia mengatakan bahwa beberapa mitra dagang utama telah menyampaikan proposal yang "sangat baik" untuk menghindari tarif AS. Bessent juga menyebut keputusan Tiongkok untuk mengecualikan beberapa barang AS dari daftar tarif balasan sebagai tanda kesediaan untuk meredakan ketegangan.
Langkah-langkah terbaru pemerintahan Presiden Donald Trump untuk meringankan tarif otomotif, khususnya dengan mengurangi beban tarif pada suku cadang asing dalam kendaraan yang dirakit di dalam negeri, semakin memperkuat sentimen positif di pasar global.
Proyeksi Teknikal: Uji Support di US$3.293
Menurut analis teknikal Reuters, Wang Tao, harga spot emas diperkirakan akan gagal menembus resistensi di US$3.373 per ons dan akan kembali menguji level support di sekitar US$3.293. Secara teknikal, level ini menjadi titik kritis jangka pendek yang dapat menentukan arah berikutnya harga emas.
Meski harga saat ini terkoreksi, sentimen jangka panjang terhadap emas tetap kuat.
Strategis pasar IG, Yeap Jun Rong, menilai bahwa “angin belakang struktural jangka panjang” bagi harga emas masih kuat, terutama karena masih terbukanya ruang untuk diversifikasi cadangan devisa oleh bank sentral negara berkembang. Ini mendukung kecenderungan pembelian emas sebagai aset cadangan utama.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini Berbalik Turun, Dollar Lebih Berotot
Antisipasi Data Ekonomi AS: Fokus Pasar Minggu Ini
Para investor saat ini menantikan rilis data ekonomi penting dari AS pekan ini, termasuk:
-
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE): indikator inflasi pilihan Federal Reserve.
-
Laporan penggajian sektor non-pertanian (non-farm payrolls): yang akan dirilis pada hari Jumat.
Data ini sangat penting karena akan memengaruhi ekspektasi pasar terhadap keputusan suku bunga Fed dalam beberapa bulan ke depan.
Logam mulia lainnya mencatat pergerakan yang beragam. Perak spot naik 0,2% menjadi US$33,25 per ons. Platina menguat 0,4% menjadi US$988,97 per ons. Sementara itu, palladium turun tipis 0,2% ke level $947,31 per ons.