Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas dunia melemah tajam pada perdagangan Jumat (26/4), seiring dengan penguatan dolar AS dan meredanya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Mengutip Reuters, emas spot anjlok 1,9% ke level US$ 3.283,59 per ons pada pukul 12.05 EDT (23.05 WIB). Sementara itu, emas berjangka AS juga turun 1,6% menjadi US$ 3.294,20 per ons. Sepanjang pekan ini, harga emas tercatat turun 1,2% dan berada di jalur penurunan mingguan pertamanya sejak Maret.
Penguatan dolar menjadi salah satu faktor utama penekan harga emas. Greenback tercatat menguat dan sedang menuju kenaikan mingguan pertamanya dalam dua bulan terakhir. Penguatan ini membuat emas, yang diperdagangkan dalam dolar, menjadi lebih mahal bagi investor luar negeri.
“Meredanya kekhawatiran terhadap perang dagang memberi tekanan pada emas. Namun kami belum melihat likuidasi besar dari investor,” kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas dari TD Securities.
Baca Juga: Harga Emas Tergelincir Setelah Tensi Perang Dagang AS-China Menurun
Menurut laporan, China tengah mempertimbangkan untuk mengecualikan sejumlah produk AS dari tarif 125% dan meminta pelaku usaha untuk mengidentifikasi barang yang berpotensi dibebaskan. Langkah ini direspons positif oleh pasar karena dinilai sebagai tanda de-eskalasi konflik dagang kedua negara.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump juga mengisyaratkan upaya damai dalam perang tarif dengan menyebutkan adanya pembicaraan langsung antara kedua negara.
Sementara itu, meski harga emas mengalami tekanan pekan ini, secara tahunan logam mulia ini masih menguat lebih dari 25%, didorong oleh ketegangan geopolitik dan permintaan kuat dari bank sentral.
Di pasar logam lainnya, perak spot turun 1,9% ke US$ 32,95 per ons, namun masih mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut. Platinum melemah 0,6% ke US$ 964,60, dan paladium turun 1,7% menjadi US$ 937,95 per ons.
Baca Juga: Harga Emas Spot Meredup ke US$3.302,81 Jumat (25/4) Siang, Ini Penyebabnya