Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas merosot tajam lebih dari 2% pada Senin (12/5) setelah munculnya sentimen risiko menyusul kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk menurunkan tarif perdagangan.
Emas yang selama ini menjadi aset safe haven kehilangan daya tariknya karena optimisme pasar meningkat.
Harga emas spot turun sebesar 2,6% menjadi US$ 3.237,04 per ons pada pukul 11.32 waktu setempat. Sementara itu, harga emas berjangka di AS merosot 3,1% menjadi US$ 3.241,70 per ons.
Penurunan ini terjadi setelah emas sempat mencetak rekor tertinggi US$ 3.500,05 per ons bulan lalu akibat ketidakpastian geopolitik.
Baca Juga: Harga Emas Anjlok Lebih dari 1% Karena Ambil Untung & Pilihan Menteri Keuangan Trump
Kesepakatan antara kedua negara meliputi pemangkasan tarif tambahan AS terhadap impor dari China dari 145% menjadi 30%, sementara China akan menurunkan tarif atas barang impor dari AS dari 125% menjadi 10%. Kebijakan ini akan berlaku selama 90 hari.
“Respon emas yang berlebihan terhadap berbagai pernyataan dari Gedung Putih bulan lalu membuat harga logam ini rentan terhadap pembalikan arah,” kata Adrian Ash, Direktur Riset BullionVault.
“Saat ini suasana pasar lebih optimis, namun harga emas mungkin akan kembali naik jika optimisme itu mereda,” sambungnya.
Di pasar lain, dolar AS menguat ke level tertinggi dalam lebih dari satu bulan, sementara pasar saham global turut menguat. Kenaikan nilai dolar membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor luar negeri.
Analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, menyebut bahwa para investor emas berjangka bulan Juni kehilangan keunggulan teknis jangka pendek.
“Target kenaikan selanjutnya adalah penutupan di atas level resistensi US$ 3.350, dengan resistensi awal di US$ 3.250 dan berikutnya di US$ 3.275,” jelasnya.
Baca Juga: Harga Emas Anjlok hingga 1% Imbas Penguatan Dolar AS, Investor Menanti Data Inflasi
Pelaku pasar kini menanti rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada Selasa, yang diperkirakan akan memberikan petunjuk arah kebijakan suku bunga Federal Reserve.
Data ekonomi penting lain yang dijadwalkan rilis pekan ini meliputi Indeks Harga Produsen (PPI) dan penjualan ritel.
Suku bunga yang lebih rendah umumnya meningkatkan daya tarik emas, karena emas tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu, logam mulia lainnya juga mengalami penurunan. Harga perak spot turun 0,4% menjadi US$ 32,56 per ons, platinum turun 1,6% menjadi US$ 978,80 per ons, dan paladium turun 2,7% menjadi US$ 949,43 per ons.