kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Dituduh Trump Sarat Konflik dengan China, Ini Penjelasan CEO Intel (INTC) Lip-Bu Tan


Jumat, 08 Agustus 2025 / 21:19 WIB
Dituduh Trump Sarat Konflik dengan China, Ini Penjelasan CEO Intel (INTC) Lip-Bu Tan
ILUSTRASI. CEO Intel (INTC) Lip-Bu Tan akhirnya memberikan klarifikasi atas laporan tentang karirnya yang disebut sarat konflik. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Yahoo Finance | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Intel (INTC) Lip-Bu Tan akhirnya memberikan klarifikasi atas laporan tentang karirnya yang disebut sarat konflik. Menurutnya perusahaan juga sedang berkomunikasi dengan pemerintahan Trump.

“Banyak misinformasi beredar tentang peran saya sebelumnya,” ujarnya seperti dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (8/8/2025).

Lip-Bu Tan lantas menegaskan, bahwa selama lebih dari 40 tahun di industri yang digelutinya, ia telah membangun hubungan di seluruh dunia dan di seluruh ekosistem kami yang beragaam.

“Saya selalu beroperasi dengan standar hukum dan etika tertinggi,” tandasnya.

Baca Juga: Dituduh Terkait China, Trump Tuntut CEO Intel Lip-Bu Tan Mundur

Seperti diketahui, sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mendesak pengunduran diri CEO Intel dalam sebuah unggahan di media sosial.

"CEO INTEL sangat KONFLIK dan harus segera mengundurkan diri," tulis Trump di Truth Social, platform media sosial miliknya.

Trump menilai Tan "sangat sarat konflik" akibat keterkaitannya dengan sejumlah perusahaan teknologi di China, yang sebagian memiliki hubungan dengan militer negara tersebut.

Desakan ini muncul sehari setelah Reuters melaporkan bahwa Senator Partai Republik Tom Cotton mengirim surat kepada Ketua Dewan Intel, mempertanyakan relasi bisnis Tan dengan perusahaan China, serta menyinggung kasus pidana yang melibatkan mantan perusahaannya, Cadence Design.

Baca Juga: Fitch Turunkan Peringkat Kredit Intel, Soroti Tantangan Permintaan & Risiko Eksekusi

Tan diangkat menjadi CEO Intel pada bulan Maret, menggantikan masa jabatan Pat Gelsinger. Para investor menyambut baik penunjukan Tan, dengan sahamnya melonjak hingga 15% setelah berita tersebut.

Para analis Wall Street, serta para eksekutif dan karyawan, baik yang masih menjabat maupun yang sudah pensiun, memandang Tan sebagai kandidat terbaik untuk berhasil membalikkan keadaan perusahaan yang sedang bermasalah tersebut.

Saham Intel naik 1% pada hari Jumat sebelum pasar dibuka setelah turun lebih dari 3% pada hari Kamis setelah pengumuman Trump.

Tan telah menjabat di dewan direksi dan berbagai peran eksekutif di 14 perusahaan di bidang semikonduktor, terutama termasuk masa jabatannya sebagai CEO Cadence Design Systems, sebuah perusahaan perangkat lunak perancang chip.

Unggahan Trump muncul sehari setelah salah satu sekutu utamanya di Senat, Tom Cotton dari Partai Republik, menulis surat kepada ketua dewan Intel yang mempertanyakan hubungan Tan dengan Tiongkok.

"Intel diharuskan untuk menjadi pengelola yang bertanggung jawab atas uang pajak Amerika dan mematuhi peraturan keamanan yang berlaku," tulis Cotton.  

Selanjutnya: Tarif AS Melonjak, Modi Bahas Ukraina dan Minyak Rusia dengan Putin

Menarik Dibaca: Siapa pun Bisa Menjadi Jutawan, Begini Cara Kaya Menurut Robert Kiyosaki




TERBARU

[X]
×