kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Kinerja Melempem, Intel Siap Rampingkan Organisasi dan Kurangi Karyawan


Jumat, 25 April 2025 / 15:22 WIB
Kinerja Melempem, Intel Siap Rampingkan Organisasi dan Kurangi Karyawan
ILUSTRASI. Intel Corp memproyeksikan pendapatan dan laba kuartal kedua yang lebih rendah dari perkiraan pasar pada Kamis (24/4), memberi bayangan suram bagi kinerja awal CEO baru Lip-Bu Tan di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Intel Corp memproyeksikan pendapatan dan laba kuartal kedua yang lebih rendah dari perkiraan pasar pada Kamis (24/4), memberi bayangan suram bagi kinerja awal CEO baru Lip-Bu Tan di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Dalam panggilan konferensi dengan investor, Tan memberikan sinyal awal mengenai rencananya untuk merevitalisasi budaya inovasi Intel.

Beberapa langkah yang akan diambil termasuk mewajibkan karyawan kembali ke kantor selama empat hari per minggu, memangkas jumlah rapat internal, serta menyederhanakan proses birokrasi guna fokus pada pekerjaan inti bidang rekayasa.

Baca Juga: Lip-Bu Tan: CEO Baru Intel, Lahir di Malaysia dan Dibesarkan di Singapura

Pernyataan tersebut membantu meredam penurunan saham Intel dalam perdagangan after-hours, meski tetap ditutup turun 5%.

Outlook yang suram dari Intel menjadi perhatian baru bagi investor yang menaruh harapan besar kepada Tan untuk membawa perusahaan bangkit kembali setelah serangkaian kegagalan strategis di pasar kecerdasan buatan (AI).

CFO Intel David Zinsner mengatakan bahwa kekhawatiran akan tarif menyebabkan pelanggan menimbun chip, yang mendorong penjualan di kuartal pertama. Namun, lonjakan itu diperkirakan tidak berlanjut pada kuartal berikutnya.

“Ketidakpastian kebijakan dagang AS dan global, serta risiko regulasi, meningkatkan kemungkinan perlambatan ekonomi dan bahkan resesi,” ujar Zinsner.

“Hal ini membuat kami kesulitan memproyeksikan performa perusahaan baik untuk kuartal ini maupun sepanjang tahun.”

Meski berada di bawah tekanan tarif, Tan mengungkapkan bahwa dirinya baru-baru ini bertemu dengan CEO TSMC C.C. Wei dan mantan CEO Morris Chang untuk membahas kemungkinan kerja sama strategis antara dua raksasa semikonduktor tersebut.

Baca Juga: Intel Beri Pesangon ke Mantan CEO Gelsinger yang Mengundurkan Diri Rp 191 Miliar

TSMC menyelenggarakan Technology Day di Santa Clara, California, pada Rabu (23/4), yang turut dihadiri Tan dan Wei. Meski menolak berkomentar khusus soal Intel, TSMC menyebut bahwa Intel merupakan mitra jangka panjang perusahaan.

Sebagai bagian dari upaya efisiensi, Intel mengurangi target belanja operasional yang disesuaikan menjadi sekitar US$17 miliar pada 2025, turun dari target sebelumnya US$17,5 miliar.

Untuk 2026, targetnya lebih ditekan menjadi US$16 miliar. Tan juga menyatakan akan meninjau kembali jejak pabrik perusahaan sebelum melakukan belanja tambahan.

Sebelumnya, Intel telah menunda proyek pabrik senilai US$28 miliar di Ohio hingga 2030.

“Kami akan memastikan penggunaan kapasitas produksi yang ada seefisien mungkin sebelum menyetujui investasi baru,” ujar Tan.

Zinsner juga mengungkapkan bahwa Intel telah menerima hibah senilai US$1,1 miliar dari pemerintah AS melalui Undang-Undang CHIPS.

Namun, proyeksi belanja modal tahun 2025 tetap berada di kisaran US$8–11 miliar, karena masih ada ketidakpastian soal pencairan dana dari pemerintah.

Baca Juga: Asus Luncurkan Laptop Tipis, Dipersenjatai Kecerdasan Buatan Dengan Intel Core Ultra

Dalam memo internal yang dipublikasikan sebelum konferensi investor, Tan menyatakan bahwa perusahaan akan memulai PHK pada kuartal kedua.

Langkah ini diklaim sebagai bagian dari upaya memangkas birokrasi internal dan memperkuat fokus pada inti bisnis.

“Tidak bisa dipungkiri, langkah-langkah penting ini akan mengurangi jumlah tenaga kerja kami,” tulis Tan.

“Seperti yang saya katakan saat pertama kali bergabung, kita perlu mengambil keputusan sulit demi masa depan perusahaan.”

Mulai 1 September, Intel akan mewajibkan karyawannya untuk bekerja dari kantor selama empat hari dalam sepekan.

Perusahaan juga menurunkan target belanja modal bruto 2025 menjadi US$18 miliar, dari sebelumnya US$20 miliar.

Untuk kuartal kedua, Intel memperkirakan pendapatan sebesar US$11,2 miliar hingga US$12,4 miliar, jauh di bawah ekspektasi analis yang memproyeksikan US$12,82 miliar (data LSEG).

Baca Juga: TSMC Memperkirakan Pendapatan Cip Akan Naik Dua Kali Lipat di 2024

Meski Presiden AS Donald Trump belum mengenakan tarif atas chip, kebijakan balasan Tiongkok terhadap semikonduktor asal AS masih membayangi kinerja Intel di pasar ekspor terbesarnya tersebut.

Asosiasi Industri Semikonduktor China menyebut chip buatan AS bakal dikenai tarif hingga 85% atau lebih.

China sendiri mengimpor chip senilai US$10 miliar dari AS setiap tahun, dengan sekitar US$8 miliar di antaranya adalah CPU rakitan Intel.

Pendapatan Intel pada kuartal pertama tetap di level US$12,67 miliar, melampaui estimasi pasar sebesar US$12,30 miliar.

Namun, untuk kuartal kedua, Intel memperkirakan laba per saham (EPS) akan stagnan alias impas (break even), lebih rendah dari proyeksi analis yang memperkirakan laba sebesar 6 sen per saham.

Selanjutnya: 13 Ide Dekorasi Kamar Tidur Kecil yang Super Stylish dan Bikin Ruang Lebih Luas

Menarik Dibaca: 13 Ide Dekorasi Kamar Tidur Kecil yang Super Stylish dan Bikin Ruang Lebih Luas



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×