Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melonjak lebih dari 1% pada Kamis karena aksi bargain buying oleh investor, sehari setelah harga logam mulia ini menyentuh level terendah dalam sepekan.
Harga spot emas naik 1,2% menjadi US$ 3.326,42 per ounce pada pukul 04:53 GMT, sementara emas berjangka AS naik 1,3% menjadi USD 3.337,50.
Emas Tetap Jadi Lindung Nilai di Tengah Ketidakpastian
Emas, yang tidak memberikan imbal hasil, tetap menjadi aset lindung nilai terhadap ketidakstabilan global. Harga sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 3.500,05 pada Selasa, namun turun di bawah level US$ 3.300 pada Rabu.
Baca Juga: Ahli Geologi Temukan Salah Satu Deposit Emas Terbesar di Bumi, Ini Lokasinya!
Analis pasar keuangan dari Capital.com, Kyle Rodda, menyatakan bahwa volatilitas yang terjadi didorong oleh faktor teknikal dan sentimen pasar terhadap berita utama. "Namun, fundamentalnya tetap kuat. Pembelian saat harga turun adalah bagian dari strategi investor jangka panjang yang melihat gambaran besar," ujarnya.
Ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok Dorong Perubahan Arah Pasar
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebutkan pada Rabu bahwa tarif yang terlalu tinggi antara AS dan Tiongkok tidak berkelanjutan dan perlu dikurangi sebelum negosiasi perdagangan dapat berlanjut. Namun, Presiden Donald Trump tidak akan memotong tarif secara sepihak.
Dalam laporan terpisah, disebutkan bahwa Trump mempertimbangkan untuk meringankan tarif terhadap industri otomotif setelah mendapat tekanan dari para eksekutif produsen mobil.
Rodda menambahkan, “Tren naik akan terus berlanjut sampai pemerintahan Trump benar-benar mundur dari kebijakan perdagangannya.”
Proyeksi IMF dan Dampaknya terhadap Pertumbuhan Global
Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa tarif tinggi dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan beban utang negara-negara. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi AS dari 2,7% menjadi 1,8%.
Namun, Bessent optimistis pertumbuhan bisa melampaui angka tersebut jika kebijakan ekonomi Trump diterapkan sepenuhnya.
Baca Juga: Emas Kian Diburu! Antam (ANTM) Pasang Target Penjualan hingga 45 Ton pada 2025
Indeks dolar (.DXY) tercatat turun 0,2% terhadap mata uang utama lainnya, membuat harga emas yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli internasional.
Sementara emas mengalami kenaikan, logam mulia lainnya justru melemah:
-
Perak turun 0,5% menjadi US$ 33,37 per ounce
-
Platina melemah 0,5% ke US$ 967,45
-
Palladium turun 0,7% menjadi US$ 937,48