kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.404   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.532   -116,15   -1,75%
  • KOMPAS100 968   -17,27   -1,75%
  • LQ45 762   -11,18   -1,45%
  • ISSI 199   -3,66   -1,81%
  • IDX30 395   -4,89   -1,23%
  • IDXHIDIV20 474   -4,27   -0,89%
  • IDX80 110   -1,83   -1,63%
  • IDXV30 116   -0,89   -0,76%
  • IDXQ30 131   -1,54   -1,17%

Harga Emas Meroket! US$3.000 di Depan Mata, Akankah Pecah Rekor Minggu Ini?


Selasa, 11 Februari 2025 / 13:09 WIB
Harga Emas Meroket! US$3.000 di Depan Mata, Akankah Pecah Rekor Minggu Ini?
ILUSTRASI. Harga emas mencatat rekor tertinggi baru, mendekati tonggak psikologis US$3.000 per troy ons didorong meningkatnya ketegangan perdagangan global


Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emas kembali mencetak rekor tertinggi, dengan harga mendekati ambang psikologis US$3.000 per ons. Lonjakan ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset safe-haven di tengah ketegangan perdagangan global dan ketidakpastian ekonomi.

Seiring dengan pergerakan pasar yang dinamis, investor semakin memantau indikator teknikal dan kebijakan ekonomi yang berpotensi memengaruhi harga emas dalam jangka pendek.

Emas Sentuh Rekor Tertinggi, Capai US$2.909 per Ons

Saat ini, harga emas telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa di US$2.909 per ons, setelah mengalami kenaikan sebesar 1,6% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang tahun berjalan (year-to-date), emas telah mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,8%, didorong oleh meningkatnya permintaan sebagai lindung nilai terhadap volatilitas pasar.

Baca Juga: Daftar Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Terbaru Selasa (11/2/2025)

Kenaikan ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global, terutama setelah kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump. Langkah tersebut memicu respons balasan dari negara-negara mitra dagang seperti Meksiko, Kanada, dan China, sehingga semakin memperburuk ketegangan perdagangan internasional.

Selain itu, pengumuman tambahan tarif 25% terhadap impor baja dan aluminium oleh Trump pada 9 Februari semakin memperkuat reli emas dalam jangka pendek.

Investor kini menantikan data ekonomi penting seperti Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI), yang diperkirakan akan memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Prospek Emas Menuju US$3.000 per Ons

Saat ini, emas hanya membutuhkan kenaikan sekitar 3% untuk mencapai target psikologis US$3.000. Analisis teknikal menunjukkan bahwa tren kenaikan emas tetap kuat, dengan berbagai indikator yang mengonfirmasi momentum bullish.

Menurut pakar perdagangan R. Linda, emas terus bergerak dalam tren naik yang agresif, didukung oleh ketidakpastian ekonomi serta statusnya sebagai aset safe-haven. Secara teknikal, harga emas terus membentuk pola higher highs dan higher lows, yang mengindikasikan tren kenaikan masih berlanjut.

Salah satu indikator utama yang memperkuat pergerakan ini adalah rata-rata pergerakan 50 hari (50-day moving average/MA), yang terus memberikan dukungan kuat saat terjadi koreksi minor. Saat ini, zona support kritis berada di level US$2.882, dan jika harga emas mampu bertahan di atas level ini, maka target US$3.000 menjadi semakin realistis dalam waktu dekat.

Baca Juga: Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Lagi ke US$ 2.942,7 Per Ons Troi, Dipicu Tarif Trump

Kapan Emas Mencapai US$3.000?

Dalam analisis terbaru, model kecerdasan buatan ChatGPT-4o memperkirakan bahwa emas dapat mencapai level US$3.000 dalam pekan ini, dengan asumsi kenaikan harga sebesar US$46 per hari dapat dipertahankan. Jika tren ini berlanjut, maka emas berpotensi menyentuh level tersebut pada hari Rabu.

Namun, volatilitas pasar yang dipengaruhi oleh laporan inflasi dapat mempercepat atau justru menunda pencapaian level ini. Jika data CPI menunjukkan inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan, emas dapat dengan cepat menembus US$3.000 setelah laporan tersebut dirilis, kemungkinan pada hari Kamis.

Sebaliknya, jika inflasi lebih rendah dari ekspektasi, pasar dapat mengalami pullback sebelum melanjutkan kenaikan lebih lanjut.

Secara keseluruhan, konsensus pasar menunjukkan bahwa pencapaian harga emas di level US$3.000 hanya masalah waktu. Sebelumnya, laporan Finbold juga mengindikasikan bahwa proyeksi ini masih realistis untuk terjadi dalam kuartal pertama tahun 2025.

Selanjutnya: Klasemen BRI Liga 1: Persib Bandung Menjauh Sebagai Pemuncak di Pekan 22

Menarik Dibaca: 4 Minuman yang Dapat Membantu Menurunkan Kadar Gula Darah, Ada Jus Tomat



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×