Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas melonjak melampaui level US$ 3.900 per ons troi untuk pertama kalinya pada Senin (6/10/2025), didorong oleh permintaan safe-haven menyusul pelemahan yen dan shutdown pemerintah AS. Meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve lebih lanjut juga turut mendongkrak harga emas.
Mengutip Reuters, Senin (6/10/2025), harga emas spot naik 0,9% menjadi US$ 3.922,28 per ons troi pada pukul 02.08 GMT, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 3.924,39 di awal sesi. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 1% menjadi US$ 3.947,30.
"Pelemahan yen setelah pemilihan umum LDP Jepang telah mengurangi satu aset safe haven bagi investor, dan emas mampu memanfaatkannya," kata Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.
Baca Juga: Harga Emas Tembus Rekor US$3.900 Senin (6/10) Pagi, Dipicu Permintaan Aset Aman
"Shutdown pemerintah AS yang berkepanjangan berarti awan ketidakpastian masih menyelimuti perekonomian AS dan potensi dampaknya terhadap PDB."
Waterer menambahkan, emas adalah aset pilihan bagi investor dalam situasi ini, terutama karena The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga lebih lanjut bulan ini.
Yen melemah terhadap dolar AS hingga mencapai titik terendah dalam lima bulan setelah politisi konservatif Sanae Takaichi terpilih untuk memimpin partai yang berkuasa dan menjadi perdana menteri berikutnya.
Seorang pejabat senior Gedung Putih pada hari Minggu mengatakan, pemerintahan Trump akan memulai PHK massal pegawai federal jika Presiden AS Donald Trump memutuskan negosiasi dengan anggota Kongres dari Partai Demokrat untuk mengakhiri shutdown sebagian pemerintah sama sekali tidak membuahkan hasil.
Gubernur The Fed Stephen Miran kembali mendesak penurunan suku bunga yang agresif pada hari Jumat, dengan alasan dampak kebijakan ekonomi pemerintahan Trump.
Emas telah naik 49% sepanjang tahun ini setelah kenaikan 27% pada tahun 2024, dibantu oleh pembelian yang kuat oleh bank sentral, peningkatan permintaan untuk dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas, dolar yang lebih lemah.
Baca Juga: Harga Emas Bakal Melonjak Lagi? Ini Prediksi Terbaru Goldman Sachs hingga 2026
Meningkatnya minat dari investor ritel yang mencari lindung nilai di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dan geopolitik juga turut mendorong kenaikan harga emas.
Reli tersebut menemukan dukungan baru bulan lalu setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase dan mengindikasikan akan terus menurunkan biaya pinjaman selama sisa tahun ini.
Menurut alat CME FedWatch, investor memperkirakan pemotongan tambahan sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober dan Desember, dengan probabilitas masing-masing 95% dan 83%.
Harga emas spot menembus level US$ 3.000 per ons untuk pertama kalinya pada bulan Maret dan US$ 3.700 pada pertengahan September. Banyak broker yang optimistis dengan reli ini.