Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas spot merosot di awal pekan ini karena pembicaraan perdagangan antara AS-China berakhir dengan catatan positif, meredakan kecemasan investor dan mengurangi permintaan untuk aset safe haven.
Senin (12/5) pukul 08.00 WIB, harga emas spot melemah 1,1% ke US$ 3.286,86 per ons troi. Emas berjangka untuk kontrak pengiriman Juni 2025 melemah 1,6% ke US$ 3.291,6 per ons troi.
AS dan China mengakhiri pembicaraan perdagangan berisiko tinggi dengan catatan positif pada hari Minggu, dengan pejabat AS menggembar-gemborkan "kesepakatan" untuk mengurangi defisit perdagangan AS.
Sementara, pejabat China mengatakan mereka telah mencapai "konsensus penting" dan setuju untuk meluncurkan forum dialog ekonomi baru lainnya.
Wakil Perdana Menteri China He Lifeng mengatakan pernyataan bersama akan dirilis di Jenewa pada hari Senin. Wakil Menteri Perdagangan Li Chenggang mengatakan pernyataan itu akan berisi "kabar baik bagi dunia."
Sebelumnya, AS dan China saling mengenakan tarif bulan lalu, yang memicu perang dagang yang memicu kekhawatiran akan resesi global.
Baca Juga: Harga Emas Antam Anjlok Rp 23.000 Menjadi Rp 1.905.000 Per Gram Hari Ini 12 Mei 2025
AS akan dibebani tarif yang lebih tinggi setelah negosiasi perdagangan Presiden AS Donald Trump berakhir, menurut mayoritas penasihat Trump saat ini dan sebelumnya yang diwawancarai Reuters.
Pada hari Jumat, Presiden Federal Reserve Cleveland Beth Hammack mengatakan bahwa The Fed membutuhkan lebih banyak waktu untuk melihat bagaimana ekonomi merespons tarif Trump dan kebijakan lainnya sebelum menentukan respons yang tepat.
Minggu lalu, The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil dan memperingatkan tentang meningkatnya inflasi dan risiko pengangguran.
Emas, yang secara tradisional dipandang sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik, tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah.
Sementara itu, militer India mengirim "pesan hotline" ke Pakistan pada hari Minggu tentang pelanggaran gencatan senjata yang disepakati minggu ini dan memberitahukan niat New Delhi untuk menanggapi jika hal itu diulang, kata seorang perwira tinggi militer India, sementara juru bicara militer Pakistan membantah adanya pelanggaran gencatan senjata.