Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Harga emas merosot mendekati level terendah dalam 1 bulan setelah Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan akan memperlambat laju siklus pelonggaran kebijakan moneter di tahun depan. Hal tersebut akhirnya mengangkat laju dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil US Treasury.
Kamis (19/12) pukul 07.45 WIB, Harga emas spot bergerak tipis ke US$ 2.588,8 per ons troi, setelah turun lebih dari 2% di sesi sebelumnya dan mencapai level terendah sejak 18 November.
Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Februari 2025 turun 1,9% menjadi US$ 2.602,7 per ons troi.
Sentimen bagi harga emas datang setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25%-4,50% dan ringkasan proyeksi ekonomi (SEP) mengindikasikan akan melakukan pemangkasan suku bunga dengan total setengah poin persentase pada akhir tahun 2025.
Baca Juga: Harga Emas Ambles Usai The Fed Isyaratkan Perlambatan Pemangkasan Suku Bunga
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa para pembuat kebijakan The Fed ingin melihat lebih banyak kemajuan dalam menurunkan inflasi saat mereka mempertimbangkan jalur pemangkasan suku bunga di masa mendatang, karena inflasi telah melampaui proyeksi akhir tahun.
Indeks dolar AS naik ke level tertinggi dalam 2 tahun setelah keputusan pemangkasan suku bunga dari Fed, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sementara imbal hasil US Treasury melonjak.
Pasar sekarang memperkirakan The Fed akan membiarkan suku bunga acuannya tidak berubah pada pertemuan kebijakan 28-29 Januari.
Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Para investor sekarang menantikan data PDB AS dan Pengeluaran Konsumsi Pribadi Inti yang akan dirilis akhir minggu ini untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk tentang kebijakan moneter.
Sementara itu, Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) memangkas suku bunga dasar yang dibebankan melalui jendela diskonto semalam sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%, mengikuti langkah yang diambil oleh The Fed.
Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Menguat Setelah Stok Minyak Mentah AS Jatuh
Sementara itu, pemerintah India sedang mengkaji ulang lonjakan impor emas yang memperlebar defisit perdagangan negara itu ke rekor tertinggi pada bulan November dan mendorong rupee ke titik terendah sepanjang masa, dua sumber pemerintah yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.
SPDR Gold Trust, dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya turun 0,03% menjadi 863,90 metrik ton pada hari Rabu.