Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga emas mencapai level tertinggi baru setelah tembus ke atas US$ 4.300 per ons troi pada hari ini dan bersiap untuk pekan terbaiknya dalam lima tahun.
Sentimen yang mendukung emas datang karena tanda-tanda pelemahan di bank-bank regional Amerika Serikat (AS), ketegangan perdagangan global, dan ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut mendorong investor berbondong-bondong ke aset safe haven ini.
Jumat (17/10/2025) pukul 10.30 WIB, harga emas spot menguat 0,3% menjadi US$ 4.336,18 per ons troi, setelah sempat mencapai level tertinggi baru di US$ 4.378,69 di awal sesi perdagangan.
Sejalan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2025 melonjak 1% menjadi US$ 4.348,7 per ons troi.
Baca Juga: Rekor! Harga Emas Antam Melonjak Rp 78.000 Jadi Rp 2.485.000 per Gram, Jumat (17/10)
Sejauh ini, harga emas batangan telah naik sekitar 8% di pekan ini, yang akan menjadi minggu terbaiknya sejak Maret 2020, dengan mencetak rekor tertinggi di setiap sesi perdagangan.
Berbeda, harga perak spot turun 0,7% menjadi US$ 53,86 per ons troi, tetapi tetap berada di jalur untuk kenaikan mingguan.
Di awal sesi perdagangan, harga perak mencapai rekor tertinggi di US$ 54,35, mengikuti reli emas dan short squeeze di pasar spot.
"(Untuk emas) US$ 4.500 mungkin akan menjadi target lebih cepat dari perkiraan, tetapi banyak hal mungkin bergantung pada berapa lama kekhawatiran tentang perdagangan AS-China dan penutupan pemerintah masih menghantui pasar," kata Kepala Analis Pasar KCM Trade, Tim Waterer.
China kembali melontarkan tuduhan terhadap AS yang menyebabkan kepanikan atas pengendalian logam tanah jarangnya, sembari menolak seruan untuk mencabut pembatasan ekspor.
Sementara itu, Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menyuarakan dukungannya untuk penurunan suku bunga lebih lanjut karena kekhawatiran pasar tenaga kerja.
Investor memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed 29-30 Oktober dan penurunan lainnya pada bulan Desember.
Baca Juga: Harga Emas Kembali Sentuh Rekor Tertinggi, Dipicu Kuatnya Permintaan Aset Safe Haven
Di tempat lain, Wall Street ditutup melemah pada hari Kamis (16/10/2025), dengan tanda-tanda pelemahan di bank-bank regional yang mengkhawatirkan investor yang sudah gelisah atas ketegangan perdagangan AS-China.
"Meningkatnya kekhawatiran kredit bank-bank regional AS telah memberi para pedagang satu alasan lagi untuk membeli emas," kata Waterer.
Emas batangan non-imbal hasil, yang cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah, telah menguat lebih dari 65% sepanjang tahun ini, didorong oleh ketegangan geopolitik, spekulasi penurunan suku bunga yang agresif, pembelian oleh bank sentral, dedolarisasi, dan arus masuk dana perdagangan valuta asing yang kuat.
Di sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Kamis sepakat untuk mengadakan pertemuan puncak lainnya mengenai perang di Ukraina.
Negara-negara Barat terus menekan Rusia terkait penjualan minyaknya, dengan Inggris menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan minyak besar Rusia.
Platinum turun 0,7% menjadi $1.701,0 dan paladium turun 0,4% menjadi $1.607,93. Kedua logam tersebut menuju kenaikan mingguan.