kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Harga Emas Tembus Rekor Baru, Dipicu Ketegangan Politik dan Lemahnya Dolar AS


Senin, 21 April 2025 / 16:12 WIB
Harga Emas Tembus Rekor Baru, Dipicu Ketegangan Politik dan Lemahnya Dolar AS
ILUSTRASI. Harga emas melonjak ke rekor tertinggi baru pada hari Senin seiring dengan melemahnya dolar AS Harga emas menyentuh US$3.385,36 per ounce. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/rwa.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas melonjak ke rekor tertinggi baru pada hari Senin seiring dengan melemahnya dolar AS, kritik Presiden Donald Trump terhadap The Fed, dan kekhawatiran berkelanjutan mengenai perang dagang yang meningkatkan permintaan aset lindung nilai.

Harga emas menyentuh US$3.385,36 per ounce, naik hingga 1,8%, sementara indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,7%, menandai level terendah sejak awal 2024.

Tekanan Politik terhadap The Fed

Mengutip bangkokpost, Lonjakan ini terjadi di tengah laporan bahwa Trump mempertimbangkan untuk memecat Ketua The Fed Jerome Powell, serta terus mendorong suku bunga yang lebih rendah. Presiden Federal Reserve Bank of Chicago, Austan Goolsbee, memperingatkan bahwa upaya mengganggu independensi bank sentral bisa berdampak buruk bagi stabilitas ekonomi.

Baca Juga: Permintaan Emas Melonjak, MIND ID Perkuat Cadangan Emas Antam dan Freeport Indonesia

"Pemecatan Powell tidak hanya mengganggu prinsip independensi bank sentral, tetapi juga berisiko mempolitisasi kebijakan moneter AS," kata Christopher Wong, ahli strategi di Oversea-Chinese Banking Corp. Menurutnya, hal itu dapat melemahkan kepercayaan terhadap dolar dan mempercepat aliran dana ke aset lindung nilai seperti emas.

Permintaan Global Terus Meningkat

Harga emas telah naik secara konsisten tahun ini, dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap perang dagang dan perlambatan ekonomi global. Kepemilikan emas dalam ETF berbasis emas meningkat selama 12 minggu berturut-turut, merupakan rekor terpanjang sejak 2022.

Bank-bank sentral dunia pun terus menambah cadangan emasnya, mencerminkan permintaan global yang kuat terhadap logam mulia tersebut.

Ketegangan Perdagangan dan Proyeksi Ekonomi

Di sisi perdagangan, China memperingatkan agar tidak ada pihak yang mencapai kesepakatan dengan mengorbankan kepentingan Beijing, menurut pernyataan dari Kementerian Perdagangan China.

Baca Juga: Ahli Geologi Temukan Salah Satu Deposit Emas Terbesar di Bumi, Ini Lokasinya!

Data penting yang akan dirilis minggu ini, termasuk revisi proyeksi dari Dana Moneter Internasional (IMF), kemungkinan akan memperkuat kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global.

Seiring dengan penguatan harga emas, sejumlah bank besar semakin optimistis. Goldman Sachs bahkan memproyeksikan bahwa harga emas bisa mencapai US$4.000 per ounce pada pertengahan tahun depan.

Pergerakan Logam Mulia Lainnya

  • Perak berbalik arah dari penurunan awal dan berakhir lebih tinggi.

  • Platina tidak mengalami perubahan signifikan.

  • Palladium justru mengalami penurunan.

Selanjutnya: Ada Kebijakan Tarif AS, Kemendag Siapkan Pasar Non-tradional Untuk Ekspor

Menarik Dibaca: Cuaca Besok, Jogja dan Sekitarnya Dominan Cerah Berawan



TERBARU

[X]
×