Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas kembali melemah pada Kamis (18/9/2025), tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat, meski bank sentral AS (The Fed) memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin sesuai ekspektasi pasar.
Melansir Reuters, harga emas spot turun 0,2% menjadi US$ 3.653,54 per troi ons pada pukul 01.19 GMT, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 3.707,40 pada perdagangan Rabu (17/9).
Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember melemah 0,8% ke level US$ 3.688,10.
Baca Juga: China Tutup Pintu Bagi Nvidia, Apa yang Terjadi?
Penguatan dolar AS sebesar 0,2% terhadap sejumlah mata uang utama membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, sehingga menekan permintaan.
The Fed pada Rabu memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase dan memberi sinyal akan ada penurunan suku bunga lanjutan hingga akhir tahun.
Meski begitu, Ketua The Fed Jerome Powell menekankan langkah tersebut bersifat “risk-management cut”, merespons pelemahan pasar tenaga kerja, dan menegaskan arah kebijakan masih akan ditentukan per pertemuan.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar dunia, turun 0,44% menjadi 975,66 ton pada Rabu, dari 979,95 ton di hari sebelumnya.
Baca Juga: Grafik Harga Emas Batangan Antam Hari Ini (18 September 2025), Naik atau Turun?
Secara tahunan, harga emas telah melonjak 39% sepanjang 2025, setelah naik 27% pada 2024.
Kenaikan tajam ini didorong ekspektasi pelonggaran moneter The Fed, ketegangan geopolitik global, serta pembelian agresif oleh bank sentral.
Di India, pasokan perhiasan dan koin emas bekas yang biasanya dilepas saat harga tinggi masih terbatas.
Banyak investor menahan diri karena meyakini harga emas akan terus menanjak, meski sudah menembus rekor hampir setiap pekan.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot turun 0,3% menjadi US$ 41,55 per troi ons, platinum naik 0,3% ke US$ 1.367,60, dan paladium menguat 0,4% ke US$ 1.158,94.