kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Acuan Ditutup Menguat, Catat Kenaikan Empat Minggu Berturut-turut


Sabtu, 15 April 2023 / 15:19 WIB
Harga Minyak Acuan Ditutup Menguat, Catat Kenaikan Empat Minggu Berturut-turut
ILUSTRASI. harga minyak Brent dan WTI ditutup menguat


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak ditutup menguat di akhir pekan dan mengamankan kenaikan selama empat minggu secara berturut-turut. Sentimen positif datang setelah International Energy Agency (IEA) mengatakan permintaan global akan mencapai rekor tertinggi tahun ini di belakang pemulihan konsumsi China.

Jumat (14/4), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2023 ditutup menguat 22 sen atau 0,3% ke US$ 86,31 per barel.

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Mei 2023 ditutup naik 36 sen atau 0,4% menjadi US$ 82,52 per barel.

Kedua kontrak acuan ini membukukan kenaikan empat minggu berturut-turut di tengah meredanya kekhawatiran atas krisis perbankan yang melanda bulan lalu dan keputusan mengejutkan yang diambil OPEC+ di pekan lalu dengan memangkas produksi lebih lanjut.

Sepanjang pekan ini, Brent membukukan kenaikan mingguan 1,5% dan WTI naik 2,4% pada minggu ini. Kenaikan empat minggu akan menjadi rekor terpanjang sejak Juni 2022.

Dalam laporan bulanannya yang dirilis Jumat, IEA mengatakan permintaan minyak dunia akan tumbuh sebesar 2 juta barel per hari (bpd) pada tahun 2023 ke rekor 101,9 juta bpd. Sebagian besar didorong oleh konsumsi yang lebih kuat di China setelah pencabutan pembatasan Covid-19 di sana.

Permintaan bahan bakar jet menyumbang 57% dari kenaikan 2023, kata EIA.

Baca Juga: Harga Minyak Menuju Kenaikan Empat Minggu Berturut-turut

Tetapi OPEC pada hari Kamis menandai risiko penurunan permintaan minyak musim panas sebagai bagian dari latar belakang keputusannya untuk memangkas produksi lebih lanjut 1,16 juta barel per hari.

IEA mengatakan keputusan OPEC+ dapat merugikan konsumen dan pemulihan ekonomi global.

"Konsumen dihadapkan dengan kenaikan harga untuk kebutuhan pokok sekarang harus membagi anggaran mereka lebih tipis lagi," katanya dalam laporan minyak bulanannya. "Ini pertanda buruk bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi."

IEA memperkirakan pasokan minyak global turun 400.000 bpd pada akhir tahun, mengutip perkiraan peningkatan produksi 1 juta bpd dari luar OPEC+ yang dimulai pada bulan Maret versus penurunan 1,4 juta bpd dari blok produsen.

"Narasi telah menguasai kembali permintaan yang meningkat dan pasokan yang relatif terbatas, dan itulah yang membuat minyak tetap terjaga," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC.

Juga membantu meningkatkan harga adalah jumlah rig minyak dan gas AS, indikator pasokan di masa depan, yang turun untuk minggu ketiga berturut-turut, menurut data Baker Hughes. Rig minyak AS turun dua menjadi 588 minggu ini, terendah sejak Juni 2022, sementara rig gas turun satu menjadi 157. RIG/U

Indeks dolar AS diperdagangkan pada level terendah dalam 1 tahun, setelah rilis data harga konsumen dan produsen AS meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga.

Namun, the greenback naik tipis pada hari Jumat, membuat minyak yang diperdagangkan dalam denominasi dolar lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain dan membatasi pertumbuhan harga minyak.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×