kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.264   -169,00   -1,05%
  • IDX 6.995   -113,21   -1,59%
  • KOMPAS100 1.043   -21,19   -1,99%
  • LQ45 818   -15,71   -1,88%
  • ISSI 213   -3,47   -1,60%
  • IDX30 418   -8,37   -1,96%
  • IDXHIDIV20 504   -9,15   -1,78%
  • IDX80 119   -2,42   -1,99%
  • IDXV30 125   -2,32   -1,83%
  • IDXQ30 139   -2,44   -1,72%

Harga Minyak Dunia Turun Setelah AS Merilis Lebih Banyak Minyak Mentah


Selasa, 14 Februari 2023 / 15:20 WIB
Harga Minyak Dunia Turun Setelah AS Merilis Lebih Banyak Minyak Mentah
ILUSTRASI. Harga Minyak Dunia Turun Setelah AS Merilis Lebih Banyak Minyak Mentah


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Harga minyak dunia turun pada hari Selasa (14/2) menyusul keputusan pemerintah AS untuk merilis lebih banyak minyak mentah Strategic Petroleum Reserve (SPR) ke pasaran.

Keputusan tersebut sesuai dengan yang diamanatkan oleh anggota parlemen. Sayangnya, keputusan itu berlawanan dengan ekspektasi dari beberapa pedagang yang mengira perilisan akan ditunda bahkan dibatalkan.

Dilansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 43 sen, atau 0,5%, menjadi US$86,18 per barel pada pukul 07:30 GMT atau 14-30 WIB.

Di waktu yang sama, harga minyak mentah berjangka AS turun 71 sen, atau 0,89%, menjadi US$79,43 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Turun, Terseret Rencana AS yang akan Menjual Cadangan Minyak

Setelah sesi sebelumnya berakhir, Departemen Energi AS (DOE) mengatakan akan menjual 26 juta barel minyak dari SPR. Perilisan minyak mentah dalam jumlah besar ini diprediksi akan mendorong cadangan ke level terendah sejak 1983.

DOE sebelumnya telah mempertimbangkan untuk membatalkan penjualan minyak mentah SPR di tahun fiskal 2023 setelah pemerintahan Joe Biden menjual 180 juta barel dari cadangan minyak AS tahun lalu.

Penurunan harga minyak ini membuat para pedagang mulai mengkaji kembali data indeks harga konsumen (CPI) AS pada hari Selasa untuk dibandingkan dengan bulan Januari lalu.

Baca Juga: Amerika Serikat Jual 26 Juta Barel Cadangan Minyak Sesuai Amanat Kongres

CPI AS naik dalam dua bulan sebelumnya, tidak turun seperti yang diperkirakan sebelumnya. Kondisi ini meningkatkan risiko inflasi yang lebih tinggi di bulan-bulan mendatang.

Untuk saat ini kekhawatiran atas terhambatnya pasokan mulai mereda setelah Administrasi Informasi Energi memperkirakan akan ada produksi dengan jumlah besar pada bulan Maret dari tujuh pusat penggalian terbesar di AS.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×