kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak makin mahal, IEA menurunkan prediksi permintaan global


Kamis, 17 Mei 2018 / 14:13 WIB
Harga minyak makin mahal, IEA menurunkan prediksi permintaan global
ILUSTRASI. Sumur minyak ladang Wilmington milik Tidelands Oil Production Company, di dekat Long Beach, Californ


Reporter: Michelle Clysia Sabandar , Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - PARIS. International Energy Agency (IEA) memangkas prediksi permintaan minyak global menjadi 1,4 juta barel per hari di tahun ini dari sebelumnya 1,5 juta barel per hari.

Harga minyak telah naik 51% dalam setahun terakhir, didorong oleh pemangkasan pasokan dan kekhawatiran terhentinya suplai minyak Iran akibat sanksi Amerika Serikat. "Akan sangat luar biasa jika lonjakan ini tidak mempengaruhi pertumbuhan permintaan, terutama setelah subsidi konsumen dikurangi atau dipangkas di beberapa negara emerging market beberapa tahun ke belakang," ungkap IEA seperti dikutip Reuters.

Persediaan minyak di negara-negara yang lebih kaya dengan data yang lebih transparan dan mudah dilacak, saat ini turun 1 juta barel di bawah rata-rata persediaan lima tahun terakhir. Ini merupakan level target yang ditetapkan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).

IEA menambahkan, perubahaan geopolitik saat ini menggeser perhatian pasar dari angka persediaan. Produsen dan konsumen mempertimbangkan cara untuk membatasi volatilitas harga minyak. "IEA akan memonitor perkembangan ini dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa pasokan tetap tersedia dengan baik," ungkap IEA.

Iran memproduksi 3,8 juta barel per hari. Iran merupakan produsen terbesar ketiga di OPEC setelah Arab Saudi dan Irak. Setelah Trump mengenakan sanksi lagi, ekspor minyak Iran berpeluang turun tajam.

IEA menyebut, sanksi sebelumnya menurunkan ekspor minyak mentah Iran lebih dari 1 juta barel per hari. "Terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan terjadi. Tapi kita harus melihat apakah produsen lain akan menutup penurunan pasokan dari Iran," ungkap lembaga energi ini.

Menurut data SHANA, kantor berita kementerian minyak Iran, pada bulan April, Iran mengekspor 2,6 juta barel minyak per hari.

IEA memperkirakan, permintaan minyak mentah ke OPEC akan mencapai 32,25 juta barel per hari untuk sisa tahun ini, sedikit lebih tinggi daripada produksi April sebesar 32,12 juta barel per hari.

Pasokan minyak dunia naik 1,78 juta barel per hari pada bulan April ketimbang tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan pasokan non-OPEC

Rekor produksi tertinggi berasal dari Amerika Serikat dengan tambahan 2,1 juta barel per hari. IEA memperkirakan, pasokan minyak non-OPEC tahun ini akan naik 1,87 juta barel per hari, lebih tinggi daripada prediksi sebelumnya dengan kenaikan 1,80 juta barel per hari.
 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×