kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Harga Minyak Naik, Pasar Pertimbangkan Perkembangan Perdagangan AS-China


Selasa, 13 Mei 2025 / 17:00 WIB
Harga Minyak Naik, Pasar Pertimbangkan Perkembangan Perdagangan AS-China
ILUSTRASI. Harga minyak naik tipis pada Selasa (13/5), dibatasi oleh meningkatnya pasokan dan kehati-hatian atas apakah jeda dalam perang dagang AS-China.REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak naik tipis pada Selasa (13/5), kenaikan dibatasi oleh meningkatnya pasokan dan kehati-hatian atas apakah jeda dalam perang dagang AS-China akan menghasilkan kesepakatan jangka panjang.

Mengutip Reuters, Selasa(13/5), harga minyak mentah Brent naik 21 sen, atau 0,3%, menjadi US$ 65,18 per barel pada pukul 09.19 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 30 sen, atau sekitar 0,5%, menjadi US$ 62,25.

Kedua patokan tersebut naik sekitar 4% atau lebih pada sesi sebelumnya setelah AS dan China menyepakati pengurangan tajam tarif setidaknya selama 90 hari, yang juga mendorong saham Wall Street dan dolar.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Melemah dari Level Tertinggi Dua Pekan Selasa (13/5) Pagi

Analis PVM Tamas Varga mengatakan, pasar sekarang sedang mengevaluasi dampak gencatan senjata perdagangan.

"Ditambah dengan peningkatan tajam yang dijadwalkan dalam pasokan OPEC+ pada bulan Mei dan Juni, kenaikannya mungkin terbukti terbatas," jelasnya.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah meningkatkan produksi minyak lebih dari yang diperkirakan sebelumnya sejak April, dengan produksi Mei kemungkinan akan meningkat sebesar 411.000 barel per hari.

Namun, ada tanda-tanda bahwa permintaan untuk bahan bakar olahan tetap kuat.

Baca Juga: Harga Minyak Tembus Tertinggi 2 Pekan Senin (12/5), Pasar Sambut Jeda Tarif AS-China

"Meskipun prospek permintaan minyak mentah memburuk, sinyal positif dari pasar bahan bakar tidak dapat diabaikan," kata analis JPMorgan dalam sebuah catatan.

"Meskipun harga minyak mentah internasional telah turun sebesar 22% sejak mencapai puncaknya pada tanggal 15 Januari, baik harga produk olahan maupun margin penyulingan tetap stabil."

OPEC menambahkan, kapasitas penyulingan yang berkurang - sebagian besar di AS dan Eropa - memperketat keseimbangan bensin dan solar, meningkatkan ketergantungan pada impor dan meningkatkan kerentanan terhadap lonjakan harga selama pemeliharaan dan pemadaman yang tidak direncanakan.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×