Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak naik pada Rabu (234), memperpanjang kenaikan hari sebelumnya, karena investor mempertimbangkan putaran baru sanksi AS terhadap Iran, penurunan stok minyak mentah AS, dan nada yang lebih lembut dari Presiden Donald Trump terhadap Federal Reserve.
Mengutip Reuters, Rabu (23/4), harga minyak mentah berjangka Brent naik 55 sen, atau 0,8%, menjadi US$ 67,99 per barel pada pukul 04.00 GMT, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 54 sen, atau 0,9%, menjadi US$ 64,21 per barel.
AS mengeluarkan sanksi baru yang menargetkan raja gas minyak cair dan pengiriman minyak mentah Iran, Seyed Asadoollah Emamjomeh dan jaringan perusahaannya pada Selasa (22/4).
Baca Juga: Harga Minyak Naik Hampir 2% Akibat Sanksi Baru terhadap Iran & Penguatan Pasar Saham
Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, jaringan Emamjomeh bertanggung jawab untuk mengirimkan LPG dan minyak mentah Iran senilai ratusan juta dolar ke pasar luar negeri.
"AS mengeluarkan sanksi baru yang menargetkan pasokan energi Iran, yang membuat pasar khawatir," kata analis pasar senior Priyanka Sachdeva di Phillip Nova.
Sachdeva menambahkan, kenaikan kedua harga acuan minyak pagi ini juga didukung oleh harapan hasil positif antara AS dan China mengenai tarif impor.
Trump pada Selasa menarik kembali gagasan memecat Gubernur The Fed Jerome Powell setelah berhari-hari kritik yang meningkat karena tidak memangkas suku bunga.
Trump juga mengisyaratkan kemungkinan tarif yang lebih rendah untuk impor China.
Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun sekitar 4,6 juta barel minggu lalu, sumber pasar mengatakan pada hari Selasa mengutip data American Petroleum Institute.
Baca Juga: Harga Minyak Turun 2% Lebih Terdampak Perkembangan Perundingan AS-Iran
Data pemerintah AS tentang persediaan minyak akan dirilis pada pukul 10.30 ET (14.30 GMT) pada hari Rabu.
Jajak pendapat Reuters menunjukkan rata-rata analis memperkirakan penurunan 800.000 barel dalam persediaan minyak mentah AS minggu lalu.
Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Selasa bahwa ia akan bersikap baik dalam negosiasi dengan China dan bahwa tarif akan turun secara signifikan setelah kesepakatan, tetapi tidak sampai nol.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa ia yakin akan ada de-eskalasi dalam ketegangan perdagangan China-AS tetapi negosiasi belum dimulai dan akan menjadi proses yang sulit, menurut seseorang yang mendengar presentasinya yang tertutup kepada investor di sebuah konferensi JP Morgan mengatakan kepada Reuters.
Tarif perdagangan telah membebani harga minyak mentah berjangka karena kekhawatiran investor tentang potensinya untuk memperlambat pertumbuhan ekonomi global.