kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.464   6,00   0,04%
  • IDX 6.894   62,20   0,91%
  • KOMPAS100 1.000   9,34   0,94%
  • LQ45 774   6,67   0,87%
  • ISSI 220   2,81   1,30%
  • IDX30 401   2,46   0,62%
  • IDXHIDIV20 475   1,62   0,34%
  • IDX80 113   1,02   0,91%
  • IDXV30 115   0,11   0,09%
  • IDXQ30 131   0,72   0,56%

Harga Minyak Stabil Usai Anjlok ke Level Terendah dalam 4 Tahun di Sesi Sebelumnya


Selasa, 06 Mei 2025 / 08:40 WIB
Harga Minyak Stabil Usai Anjlok ke Level Terendah dalam 4 Tahun di Sesi Sebelumnya
ILUSTRASI. harga minyak mentah kompak menguat 10 sen di pagi ini (6/5)


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak stabil setelah mencapai level terendah dalam 4 tahun pada sesi sebelumnya, yang didorong oleh keputusan OPEC+ untuk mempercepat peningkatan produksi. Hal tersebut memicu kekhawatiran akan kelebihan pasokan pada saat tarif Amerika Serikat (AS) telah memicu kekhawatiran tentang permintaan.

Selasa (6/5) pukul 08.15 WIB, harga mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2025 naik 10 sen ke US$ 60,33 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2025 naik 10 sen menjadi US$ 57,23 per barel.

Kedua patokan harga minyak mentah acuan itu telah ditutup di level terendah sejak Februari 2021 pada sesi sebelumnya.

Harga minyak terseret kebijakan OPEC+ yang telah sepakat untuk lebih mempercepat kenaikan produksi minyak untuk bulan kedua berturut-turut, meningkatkan produksi pada bulan Juni sebesar 411.000 barel per hari (bph).

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Anjlok ke Level Terendah dalam 4 Tahun, Terseret Kebijakan OPEC+

Peningkatan produksi pada bulan Juni oleh 8 peserta dalam kelompok OPEC+, yang mencakup sekutu seperti Rusia, akan menjadikan total kenaikan gabungan untuk bulan April, Mei, dan Juni menjadi 960.000 barel per hari. 

Menurut perhitungan Reuters, itu merupakan pengurangan 44% dari 2,2 juta barel per hari dari berbagai pemotongan yang disepakati sejak 2022.

OPEC+ dapat sepenuhnya menghentikan pemotongan sukarela pada akhir Oktober jika para anggota tidak meningkatkan kepatuhan terhadap kuota produksi mereka, sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters.

Produsen serpih AS Diamondback Energy menurunkan perkiraan produksinya untuk tahun 2025 pada hari Senin dan mengatakan bahwa kombinasi ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya pasokan OPEC+ telah membawa produksi minyak AS ke titik kritis.

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan, pada hari Senin bahwa agenda tarif, pemotongan pajak, dan deregulasi Presiden Donald Trump akan bekerja sama untuk mendorong investasi jangka panjang dalam ekonomi AS, seraya menambahkan bahwa pasar keuangan AS "anti-rapuh" dan akan mampu bertahan terhadap gejolak jangka pendek apa pun.

Federal Reserve AS kemungkinan akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada hari Rabu karena tarif mengguncang prospek ekonomi.

Barclays menurunkan perkiraan minyak mentah Brent pada hari Senin sebesar US$ 4 untuk tahun 2025 dan menetapkan estimasi tahun 2026 sebesar US$ 62 per barel, dengan alasan "jalan berbatu di depan untuk fundamental" di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan dan perubahan OPEC+ dalam strategi produksinya.

Selanjutnya: Warren Buffett Ungkap Kunci Pernikahan Langgeng, Ini Kriterianya

Menarik Dibaca: Oppo A78 Harga Terbaru Mei 2025, Ini Review Fitur-Fitur Terbaik di Kelasnya



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×