kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Turun di Tengah Pengekangan COVID China dan Wacana Kenaikan Suku Bunga


Senin, 12 September 2022 / 15:18 WIB
Harga Minyak Turun di Tengah Pengekangan COVID China dan Wacana Kenaikan Suku Bunga
ILUSTRASI. Harga Minyak Turun di Tengah Pengekangan COVID China dan Wacana Kenaikan Suku Bunga. REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak turun karena prospek permintaan bahan bakar global dibayangi oleh pembatasan COVID-19 di China dan potensi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat dan Eropa.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun US$ 1,01, atau 1,1%, menjadi US$ 91,83 per barel pada 0630 GMT. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun US$ 1,13 menjadi US$ 85,66 per barel alias 1,3%.

Harga minyak turun usai menguat pada minggu lalu didorong pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia dan diimbangi oleh penguncian yang sedang berlangsung di China yang merupakan importir minyak mentah utama di dunia.

Permintaan minyak di China dapat berkontraksi untuk pertama kalinya dalam dua dekade tahun ini karena kebijakan nol-COVID Beijing membuat warganya tetap di rumah selama masa liburan dan mengurangi konsumsi bahan bakar.

Baca Juga: Presiden Jokowi Mempertimbangkan Beli Minyak Rusia

"Tantangan yang tersisa dari pembatasan virus baru China dan moderasi lebih lanjut dalam kegiatan ekonomi global masih dapat menarik beberapa keraguan atas kenaikan yang lebih berkelanjutan," kata Jun Rong Yeap, ahli strategi pasar di IG.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve bersiap untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk mengatasi inflasi, yang dapat mengangkat nilai dolar AS dan membuat minyak yang dijual dalam denominasi dolar akan lebih mahal bagi investor.

"Kekhawatiran permintaan berpusat pada dampak kenaikan suku bunga untuk memerangi inflasi dan kebijakan nol COVID China," tulis analis Commonwealth Bank of Australia Vivek Dhar dalam sebuah catatan.

Namun, harga minyak global mungkin rebound menjelang akhir tahun karena pasokan diperkirakan akan semakin ketat ketika embargo Uni Eropa terhadap minyak Rusia mulai berlaku pada 5 Desember.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×