Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
LONDON. Pada bulan lalu, harga perumahan di Inggris mengalami kemerosotan terbesar sejak 2001. Menurut Hometrack Ltd, hal ini diakibatkan oleh tingginya angka pengangguran dan pengetatan pengucuran kredit.
Berdasarkan data yang dirilis Hometrack, harga rata-rata rumah di Inggris dan Wales melorot 10% dari tahun sebelumnya menjadi 157.000 poundsterling atau US$ 223.000. Itu artinya, harga perumahan turun 0,8% dibanding bulan sebelumnya.
“2009 merupakan tahun di mana pasar perumahan sangat buruk akibat tingginya angka pengangguran. Adanya perbaikan di pasar properti akan mendongkrak tingkat kepercayaan konsumen nantinya,” jelas Richard Donnell, Director of Research Hometrack.
Berdasarkan data dari Standard & Poor’s, jumlah repo di pasar kredit perumahan Inggris yang tidak memenuhi standar pinjaman mengalami kenaikan pada kuartal terakhir 2008.
Diuraikan lebih jauh, kontraksi hebat yang dialami perekonomian Inggris menyebabkan tingginya angka pengangguran di negara itu. Tak ayal, banyak analis yang meramalkan, Bank of England akan menurunkan suku bunga acuannya ke rekor terendah pada minggu ini. Tujuannya tak lain agar Inggris dapat segera keluar dari resesi.
Nilai tengah 60 ekonom yang disurvei Bloomberg menyebutkan, bank sentral Inggris akan menurunkan suku bunga acuannya menjadi 0,5% dari sebelumnya 1%. Jika hal itu benar terjadi, ini merupakan suku bunga terendah sejak 1694.