kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Rumah di Singapura Tetap Tumbuh di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga


Jumat, 28 Oktober 2022 / 14:57 WIB
Harga Rumah di Singapura Tetap Tumbuh di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SINGAPURA. Harga rumah di Singapura pada kuartal III 2022 naik lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Ini menandakan bahwa pasar properti di negara kota ini memiliki ketahanan terhadap kenaikan suku bunga. 

Berdasarkan data yang dirilis Urban Redevelopment Authority (URA) seperti dikutip Bloomberg, Jumat (28/10), harga rumah pribadi naik 3,8% pada kuartal III. Sementara sebelumnya diperkirakan kenaikannya hanya 3,4%. Capaian tersebut melanjutkan pertumbuhan yang terjadi di kuartal II sebesar 3,5%.

Kenaikan ini sangat kontras dengan penurunan harga rumah di pasar Kanada dan Amerika Serikat (AS) karena nasabah semakin dikenakan dengan suku bunga kredit kepemilikan rumah yang lebih tinggi seiring kenaikan bunga The Fed. 

Singapura juga berhasil melampaui pasar lain di kawasan Asia-Pasifik dimana tanda-tanda awal penurunan harga properti sudah mulai terlihat. 

Baca Juga: Kawasan Super Premium The Premiere Hills Dorong Samarinda Jadi Kota Metropolitan Baru

Kenaikan harga rumah tempat tinggal di Singapura sebagai besar didorong oleh kenaikan apartemen yang naik 4,4%, meningkat dari 3,6% pada kuartal II.

Indeks harga properti rumah pribadi meningkat menjadi 187,8 pada kuartal III, naik dari 180,9% pada kuartal II.  

Harga rumah non landed di kawasan premium pusat Singapura naik 2,3%, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya naik 1,9%. Sedangkan di luar kawasan premium hanya naik 2,8%, lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal II yang mencapai 6,4%. 

Harga rumah high rise building di luar kawasan pusat Singapura mengalami lonjakan paling tinggi yakni tumbuh 7,5%, lebih kuat dari kuartal sebelumnya yang  naik 2,1%. 

Pasar sewa rumah Singapura juga meningkat. Sewa properti residensial pribadi meningkat sebesar 8,6% pada kuartal ketiga, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang tercatat tumbuh 6,7%.

Menurut analis Moody's Investors Service dalam risetnya, Selasa (25/10), harga properti residensial negara kota itu akan terus meningkat secara bertahap selama 12 bulan ke depan bahkan ketika suku bunga naik, karena pasokan yang rendah dari real estat dan peningkatan pendapatan rumah tangga yang sederhana.

Baca Juga: Malaysia Cabut Larangan Ekspor Produk Ayam Hidup Mulai Selasa (10/10), Singapura Lega

Sementara Alan Cheong, Direktur Eksekutif Penelitian Savills Plc, memperkirakan pertumbuhan harga rumah tahunan Singapura sedikit berkurang menjadi 7% pada tahun 2023, dibandingkan dengan 9% tahun ini.

Di AS, harga rumah terus melanjutkan perlambatan. Pada Agustus, harga rata-rata rumah di 20 kota besar  negara ini turun 1,3% dari bulan sebelumnya yang tercermin dari Indeks S&P CoreLogic Case-Shiller. Ini merupakan penurunan dua bulan berturut-turut dan perlambatan bulanan terbesar sejak Maret 2009. 

Pasar perumahan mulai merosot akibat kenaikan suku bunga The Fed. Namun, meski mengalami perlambatan, harga tetap tinggi di banyak kota dibandingkan tahun lalu. Ditambah dengan tingkat bunga KPR yang merayap mendekati 7%, banyak calon pembeli telah tutup, sementara beberapa penjual mundur.

Walau secara bulan menurun, harga rumah di AS secara tahunan masih tumbuh. Ukuran harga nasional meningkat 13% pada Agustus dari tahun sebelumnya, turun dari kenaikan 15,6% pada Juli, perlambatan terbesar dalam sejarah indeks.




TERBARU

[X]
×