kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Haruskah ikut membeli bitcoin?


Jumat, 08 Desember 2017 / 08:01 WIB
Haruskah ikut membeli bitcoin?


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga bitcoin meroket, fluktuasinya bak roller coaster. Setelah menyentuh US$ 12.000 pada Selasa malam lalu, harga bitcoin sempat menembus US$ 19.000.

Mengutip CNBC, harga cryptocurrency di situs perdagangan Coinbase menyentuh US$ 19.340 Kamis malam (7/12) sebelum terjun lagi 20%. Pada pukul 4 sore waktu New York, bitcoin diperdagangkan di US$ 16.362,99.  

Kini, kapitalisasi bitcoin diperkirakan mencapai US$ 272 miliar.

Memang, harga bitcoin kian menggiurkan. Jika memiliki 1 bit saja, kini pemiliknya sudah menikmati Rp 216 juta. 

Tapi, apakah seharusnya ikut berinvestasi di bitcoin? Berikut pandangan beberapa investor yang dirangkum CNBC

Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase: Bitcoin adalah penipuan

Jamie Dimon menyebut, cryptocurrency adalah penipuan (fraud). Dengan begitu, bitcoin pun bukan sesuatu yang nyata, dan pada akhirnya akan ditutup. "Ini bahkan lebih buruk ketimbang tulip bulbs, dan tidak akan berakhir dengan baik," katanya di salah satu konferensi Barclay.

Michael Novogratz: Ini bubble terbesar

Salah satu manager hedge fund Fortress Michael Novogratz menilai, bitcoin akan menjadi aset dengan bubble terbesar. "Jujur saja, ini bubble dan banyak fraud di dalamnya," katanya. Dia mengatakan, dengan tidak ada dasar fundamental, harga bitcoin bisa saja melejit sampai US$ 40.000 di akhir 2018.

Konglomerat Mark Cuban: Harus siap kehilangan uang

Berdasarkan taipan Mark Cuban, sah-sah saja mengalokasikan 10% dana kita di investasi high-risk, termasuk bitcoin dan ethereum. "Anggap saja seakan-akan uang itu sudah hilang," kata Cuban pada Vanity Fair.

Howard Marks: Skema piramid

"Kurs digital sebenarnya merupakan skema baru yang belum ditemukan, atau malah ini berupa skema piramid, di mana nilainya tidak ada selain yang rela dibayarkan oleh investornya," kata Howard Marks, investor dan co-chairman dari Oaktree Capital,

Tony Robbins: Seperti bertaruh ke Vegas 

Jutawan dan penulis buku "Money: Master the Game", Tony Robbins mengaku belum mengetahui pasti mengenai bitcoin. Tapi, dia bilang, menanamkan uang ke bitcoin seperti bertaruh di Las Vegas. "Dengan kata lain, pertaruhkan yang bisa direlakan untuk hilang. Investasi di sini hanya untuk kesenangan, tapi saya tahu bisa saja kalah. Ini Vegas," katanya. 

Jack Bogle: Hindari seperti wabah 

Salah satu investor Jack Bogle mengaku tak terkesan sama sekali dengan bitcoin. Malah, dia menegaskan, hindari bitcoin bak wabah yang tengah menyebar pesat. 

"Bitcoin tak punya undelying untuk memberi return. Obligasi punya kupon bunga, saham memiliki underlying earning korporasi dan dividen. Bitcoin tak memiliki dasar pengembalian apapun selain harapan bahwa kamu bisa menjualnya di atas harga membelinya," katanya. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×