Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga bitcoin lagi-lagi makin mendebarkan. Untuk pertama kalinya, mata uang kripto ini menembus US$ 15.000, Kamis (7/12), melejit US$ 2.000 dalam waktu kurang dari 12 jam.
Berdasarkan data perdagangan Bitstamp yang berbasis Luksemburg, pukul 14.20 waktu setempat, harga Bitcoin menembus ke US$ 15.344.
Harga baru tersebut lebih tinggi 12%, meninggalkan posisi US$ 13.000 yang ditoreh 12 jam sebelumnya.
Banyak pemerhati pasar menilai, kenaikan harga bitcoin gila-gilaan lantaran CBOE, salah satu bursa futures terbesar dunia, meluncurkan perdagangan bitcoin pekan ini.
Dengan begitu, investor yang digaet pun akan lebih banyak, sehingga harga akan terus melambung. "Perdagangan futures artinya akan lebih banyak permintaan," kata Charles Hayter, pendiri perusahaan analisis data cryptocurrency, Cryptocompare, dikutip Reuters.
Bitcoin, salah satu cryptocurrency terbesar dunia, memang telah menguat lebih dari 15 kali sejak awal tahun 2017.
Tapi, di balik pesatnya kenaikan harga bitcoin, ada risiko mengintai. Bursa berjangka memungkinkan investor yang mengambil langkah spekulasi "short" bisa sama besarnya dengan yang mengambil posisi "long". Itu artinya, fluktuasi bitcoin bisa lebih gila-gilaan mendatang.
"Trader agresif eperti hedge funds dan pemain berbasis algoritma akan menggunakan pasar berjangka ini untuk memperdagangkan bitcoin dengan level likuiditas besar untuk melakukan short-selling agresif dan bisa memukul harga sampai benar-benar rendah," kata analis Think Markets, Naeem Aslam.
Dengan kenaikan harga terbaru, kapitalisasi bitcoin menyentuh US$ 260 miliar, berdasarkan Coinmarketcap. Secara teori, nilai bitcoin saat ini melampaui Visa.