Sumber: NBC News,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MINNEAPOLIS. Kematian George Floyd masih menarik mata dunia. Hasil otopsi terkini menunjukkan, Geoge Floyd dites positif virus corona berminggu-minggu sebelum kematiannya.
Melansir NBCNews, dokumen setebal 20 halaman yang dirilis oleh Kantor Pemeriksa Medis Kabupaten Hennepin mengatakan bahwa pengetesan yang dilakukan pada 3 April terhadap George Floyd positif untuk kode genetik virus, atau RNA.
Karena RNA itu dapat tetap berada dalam tubuh seseorang selama berminggu-minggu setelah penyakitnya hilang, otopsi mengatakan, tes positif kedua setelah kematiannya kemungkinan berarti bahwa Floyd, 46 tahun, tidak menunjukkan gejala dari infeksi sebelumnya ketika dia meninggal pada 25 Mei.
Baca Juga: Iran, Rusia, China, Turki merayakan kekacauan di Amerika
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan tes RNA positif tidak selalu berarti virus itu menular. Belum jelas apakah Floyd mengalami gejala pada awal tahun atau merupakan pembawa (carrier) yang tidak menunjukkan gejala.
Sebelumnya, Reuters memberitakan, dua orang dokter yang melakukan otopsi independen terkait kematian George Floyd mengatakan pada hari Senin bahwa ia meninggal karena sesak napas dan kematiannya adalah aksi pembunuhan.
Melansir Reuters, para dokter juga mengatakan George Floyd tidak memiliki kondisi medis dasar yang berkontribusi pada kematiannya. Dijelaskan pula, ia kemungkinan meninggal sebelum dimasukkan ke dalam ambulan.
Baca Juga: Menentang rasisme, Paus Fransiskus serukan rekonsiliasi di Amerika Serikat