CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Hingga Senin (22/7), Penerbangan Delta Air Masih Terganggu Karena Gangguan Siber


Senin, 22 Juli 2024 / 12:43 WIB
Hingga Senin (22/7), Penerbangan Delta Air Masih Terganggu Karena Gangguan Siber
ILUSTRASI. Delta airplanes are seen at John F. Kennedy International Airport during the spread of the Omicron coronavirus variant in Queens, New York City, U.S., December 26, 2021. REUTERS/Jeenah Moon


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - ATLANTA. Delta Air Lines berjuang memulihkan operasi bisnis secara normal setelah pemadaman dunia maya secara global akhir pekan lalu. Ada 1.250 penerbangan ditunda dan lebih dari 3.500 penerbangan dibatalkan.

Masalah ini telah membuat ribuan pelanggan Delta Air di seluruh Amerika Serikat terlantar. Bahkan beberapa diantaranya harus menyewa mobil untuk berkendara ratusan mil, sementara yang lain harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan penerbangan baru atau membatalkan perjalanan.

Menurut FlightAware, maskapai penerbangan yang berbasis di Atlanta ini membatalkan sepertiga dari jadwalnya dan menunda 1.700 penerbangan lainnya. Sementara 44% penerbangan sedang berjuang melawan masalah operasional setelah pemadaman listrik berdampak pada sistem pelacakan kru.

Delta tidak memberikan jadwal resmi untuk memulai kembali operasi normal dan telah membatalkan 305 penerbangan lainnya pada Senin (22/7). Total penerbangan yang dibatalkan sejak Jumat kini mencapai lebih dari 5.000.

Baca Juga: Berusaha Pulihkan Operasi, Delta Air Lines Telah Batalkan Sekitar 5.000 Penerbangan

Pembaruan perangkat lunak oleh perusahaan keamanan siber global CrowdStrike memicu masalah sistem bagi pelanggan Microsoft, termasuk banyak maskapai penerbangan pada Jumat (19/7).

Meskipun sebagian besar maskapai penerbangan Amerika telah pulih, Delta Air menjadi salah satu maskapai yang masih kesulitan untuk kembali normal. CEO Delta Ed Bastian mengatakan masalah ini mempengaruhi sistem Microsoft Windows dan mengganggu aplikasi penting. "Khususnya salah satu alat kami yang terkait dengan pelacakan kru terpengaruh dan tidak dapat secara efektif memproses sejumlah perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh penutupan sistem," kata Bastian kepada pelanggan melalui email.

Dalam catatan terpisah, Bastian mengatakan, Delta akan terus menyesuaikan secara taktis jadwal untuk memastikan keselamatan pelanggan. 

United Airlines menjadi maskapai penerbangan kedua terbanyak yang membatalkan jadwal penerbangannya. United membatalkan 9% atau 266 penerbangan Minggu (21/7).

Menteri Transportasi Amerika Serikat Pete Buttigieg mengingatkannya akan tanggung jawab maskapai penerbangan terhadap pelanggan dan peran penegakan hukum departemen tersebut. "Saya akan memastikan bahwa departemen kami mendukung penumpang Delta dengan menerapkan semua perlindungan penumpang yang berlaku," kata Buttigieg dalam rilis dikutip Reuters. 

"Tidak seorang pun boleh terdampar di bandara dalam semalam atau ditahan selama berjam-jam," kata Buttigieg. 

Baca Juga: Serangkaian Insiden yang Melibatkan Pesawat Boeing di Sepanjang 2024

CrowdStrike mengatakan sejumlah besar dari 8,5 juta perangkat Microsoft yang terkena dampak telah kembali online.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×