kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.394   41,00   0,25%
  • IDX 6.998   -109,89   -1,55%
  • KOMPAS100 1.016   -19,93   -1,92%
  • LQ45 779   -13,92   -1,76%
  • ISSI 228   -3,43   -1,48%
  • IDX30 405   -7,49   -1,82%
  • IDXHIDIV20 474   -8,54   -1,77%
  • IDX80 114   -2,08   -1,79%
  • IDXV30 116   -2,36   -1,99%
  • IDXQ30 131   -2,09   -1,58%

Hiperinflasi AS Diramal Bakal Mendekati Level Zimbabwe


Rabu, 27 Mei 2009 / 13:25 WIB


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SINGAPURA. Perekonomian Amerika Serikat (AS) diprediksi akan mengalami hyperinflasi yang kenaikannya mendekati level inflasi di Zimbabwe. Menurut investor Mark Faber, kondisi tersebut disebabkan the Federal Reserve (the Fed) enggan untuk menaikkan suku bunga acuannya ke depannya.

Dalam wawancara dengan Bloomberg di Hongkong, Faber mengatakan, tingkat harga akan mengalami lonjakan mendekati kenaikan di Zimbabwe. Asal tahu saja, berdasarkan data statistik Zimbabwe, tingkat inflasi di negara Afrika itu mencapai 231 juta% pada Juli lalu.

“Saya yakin 100% bahwa AS akan mengalami hiperinflasi. Masalah tentang utang pemerintah kian membelit dan jika tiba saatnya, the Fed harus menaikkan suku bunga acuan. Tapi the Fed enggan melakukannya, sehingga inflasi akan terus menanjak,” jelasnya.

Faber juga mengatakan, saat ini, kemungkinan perekonomian global kembali ke masa-masa kejayaan tahun 2006-2007 sangat kecil. Dia memilih untuk melakukan investasi pada saham-saham Asia dibanding obligasi AS. “Dari seluruh pasar saham dunia yang ada, Bursa Asia hingga saat ini yang paling menarik,” jelasnya.

Sebelumnya, pada 21 Mei lalu, Federal Reserve Bank of Philadelphia President Charles Plosser mengatakan, tingkat inflasi di AS kemungkinan naik ke level 2,5% di 2011. Angka tersebut melampaui prediksi bank sentral yang mematok tingkat inflasi di kisaran 1,7%-2%.

Menurut Glenn Rudebusch, Associate Director of Research Federal Reserve Bank of San Francisco, tingkat suku bunga AS akan tetap berada di level mendekati nol persen untuk beberapa tahun ke depan. Dia juga memprediksi, tingkat pengangguran akan mencapai 9% atau bahkan lebih.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×