Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON/STOCKHOLM. Keluarga miliarder Persson, pendiri kerajaan mode H&M, mempercepat laju pembelian saham perusahaan tersebut sepanjang paruh pertama tahun ini, menurut dokumen regulator keuangan Swedia yang dirilis Selasa (1/7).
Langkah ini memicu spekulasi bahwa perusahaan ritel global itu mungkin akan diambil alih secara privat di masa mendatang.
Baca Juga: H&M Alami Perlambatan Penjualan di Awal Tahun, Margin Laba Tergerus
Melalui perusahaan induk mereka, Ramsbury Invest, yang sebagian besar dimiliki oleh orang terkaya Swedia, Stefan Persson, keluarga ini membeli 42,75 juta saham H&M sejak awal 2025 hingga akhir Juni. Transaksi terakhir tercatat pada Senin lalu.
Jumlah itu menunjukkan peningkatan dibandingkan sepanjang tahun 2024, di mana Ramsbury membeli 56,85 juta saham, dan 55,65 juta saham pada 2023.
“Dengan kepemilikan saham yang lebih besar, dividen yang mereka terima juga meningkat, sehingga bisa digunakan kembali untuk membeli saham,” kata analis Deutsche Bank, Adam Cochrane, yang memprediksi keluarga Persson akan menarik H&M dari bursa sebelum 2030.
Per akhir Mei 2025, keluarga Persson dan perusahaan-perusahaan afiliasinya menguasai lebih dari 64% saham H&M, menurut situs resmi perusahaan.
Saat dimintai komentar, H&M merujuk Reuters ke juru bicara Ramsbury Invest, yang menolak berkomentar mengenai pembelian saham maupun kemungkinan privatisasi.
“Saya pikir mereka akan membawa H&M menjadi perusahaan tertutup, cepat atau lambat. Pertanyaannya hanya kapan, sekarang, atau 10-20 tahun lagi?” ujar Peter Magnusson, manajer portofolio di Cicero Fonder, Stockholm.
Baca Juga: Penjualan H&M Lebih Rendah Dari Proyeksi Para Analis
Namun, Magnusson menambahkan, keluarga Persson kemungkinan perlu menggandeng mitra eksternal atau mendapatkan pembiayaan tambahan untuk bisa membeli seluruh saham perusahaan.
H&M saat ini memiliki valuasi pasar sekitar 187 miliar krona Swedia atau setara US$ 19,7 miliar.
Para bankir investasi memperkirakan tren perusahaan ritel publik yang kembali menjadi privat akan semakin meningkat.
Hal ini dipicu oleh gejolak pasar dan turunnya harga saham akibat tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump.
Harga saham H&M sendiri telah turun sekitar 9% sejak awal tahun.
Baca Juga: BTS Umumkan Album Baru dan Tur Dunia Perdana Usai Wajib Militer
H&M didirikan oleh Erling Persson pada 1947. Putranya, Stefan Persson, mengambil alih sebagai CEO pada 1982 dan menjabat selama 27 tahun, sebelum menyerahkan jabatan tersebut kepada putranya, Karl-Johan Persson, pada 2009.
Pada 2020, H&M menunjuk CEO pertamanya dari luar keluarga Persson, sementara Karl-Johan kini menjabat sebagai Chairman.