Reporter: SS. Kurniawan | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Sejalan dengan penurunan jumlah infeksi anyar, Kota Wuhan menutup rumahsakit darurat pertamanya setelah memulangkan 34 pasien yang baru sembuh.
Hingga 28 Februari lalu, Wuhan membangun 16 rumahsakit sementara dalam waktu singkat dan menambah 13.000 tempat tidur, dengan 12.000 orang menjalani perawatan sejauh ini.
Kota di China Tengah ini merupakan pusat epidemi virus corona baru.
Di Wuhan lah, pertama kali virus yang sudah menewaskan lebih dari 2.900 di negeri tembok raksasa tersebut muncul.
Baca Juga: Direktur IMF: Akibat virus corona, pertumbuhan ekonomi global bisa di bawah 2,9%
Melansir Channelnewsasia.com, CCTV, Senin (3/2), melaporkan, Wuhan menutup satu dari 16 rumahsakit daruratnya, pasca mengeluarkan pasien terakhir yang sembuh di rumahsakit itu.
Berita penutupan rumahsakit tersebut bertepatan dengan penurunan tajam dalam kasus-kasus baru virus corona di Provinsi Hubei dengan Ibu Kota Wuhan. Hubei melaporkan kurang dari 200 kasus baru.
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, Ahad (1/3), Hubei hanya memiliki 196 kasus baru terkonfirmasi.
Angka ini turun tajam dari 570 kasus pada sehari sebelumnya dan terendah sejak 24 Januari lalu.
Pendorong penurunan itu adalah kasus baru di Wuhan, tempat virus pertama kali muncul Desember lalu, yang merosot, hanya melaporkan 193 infeksi anyar, terendah semenjak 26 Januari lalu.
China total memiliki 202 kasus baru virus corona terkonfirmasi, paling rendah sejak 22 Januari. Tidak termasuk Hubei, hanya ada enam kasus baru di Tiongkok, terendah sejak bulan lalu.
Itu membuat jumlah total kasus terkonfirmasi di China menjadi 80.026. Sedang korban tewas dari wabah virus corona di China hingga Minggu (1/3) mencapai 2.912 orang, naik 42 dari hari sebelumnya.
Baca Juga: Bill Gates juluki virus corona sebagai patogen yang muncul sekali dalam satu abad
Baca Juga: Vladimir Putin: Rusia jadi sasaran musuh penebar hoaks soal virus corona