Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Huawei Technologies Co. berhasil merebut posisi teratas di pasar smartphone China pada kuartal Juni 2025. Ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari empat tahun. Kebangkitan ini didorong desain baru dan perangkat lunak buatan sendiri yang menarik minat konsumen, meskipun pasar secara keseluruhan tengah melambat.
Menurut data IDC, Huawei menguasai sekitar 18% pangsa pasar smartphone di China selama kuartal tersebut. Sementara itu, pesaing utama seperti Vivo dan Oppo mengalami penurunan pangsa pasar. Total pengiriman smartphone di China turun 4% menjadi 69 juta unit, menandai penurunan pertama setelah enam kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan.
Kebangkitan Huawei merupakan hasil dari bertahun-tahun menghadapi pembatasan ekspor dari pemerintah AS. Larangan tersebut memaksa Huawei mengembangkan perangkat keras dan teknologi sendiri, termasuk chip kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Teknologi Makin Canggih, Kemenaker & Komdigi Gandeng Huawei Genjot Talenta Digital
Pada tahun 2024, Huawei meluncurkan beberapa ponsel yang menggunakan chip hasil desain dan produksi dalam negeri. Termasuk di antaranya adalah ponsel komersial pertama di dunia dengan dua lipatan, serta perangkat yang menggunakan sistem operasi buatan Huawei sendiri, menjauh dari ketergantungan terhadap Android milik Google.
Meski Huawei menunjukkan ketahanan lebih baik dibanding para pesaingnya, IDC mencatat pasar smartphone di China masih menghadapi tantangan signifikan. Penurunan pengiriman pada kuartal ini sebagian besar disebabkan oleh berkurangnya dampak subsidi pemerintah, yang sebelumnya mendongkrak penjualan.
“Meski ada kesepakatan damai dagang antara AS dan China baru-baru ini, kondisi ekonomi secara umum masih penuh tantangan, dan tingkat kepercayaan konsumen tetap rendah,” ujar Arthur Guo, analis riset senior di IDC China dikutip Bloomberg. Menurut dia, permintaan smartphone kemungkinan tidak akan meningkat secara signifikan dalam waktu dekat.