kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.708.000   17.000   1,01%
  • USD/IDR 16.354   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.815   20,17   0,30%
  • KOMPAS100 1.010   -0,27   -0,03%
  • LQ45 781   -1,90   -0,24%
  • ISSI 212   1,51   0,72%
  • IDX30 405   -1,61   -0,40%
  • IDXHIDIV20 489   -2,31   -0,47%
  • IDX80 114   -0,08   -0,07%
  • IDXV30 120   -0,64   -0,53%
  • IDXQ30 133   -0,70   -0,52%

Berkat Deepseek, Pasar Saham China Kembali Diserbu Investor


Senin, 17 Februari 2025 / 03:20 WIB
Berkat Deepseek, Pasar Saham China Kembali Diserbu Investor
ILUSTRASI. A man walks past a stock quotation board showing the share price of the SoftBank Group on the Tokyo Stock Exchange outside a brokerage in Tokyo, Japan January 28, 2025. REUTERS/Issei Kato 


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Terobosan Deepseek di bidang kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) membantu mendorong investor kembali ke pasar China dari India. Hedge fund telah kembali menumpuk dana di pasar saham China dalam beberapa bulan terakhir, karena optimisme kenaikan pasar saham. 

Kondisi ini berbeda dengan pasar saham India yang mengalami aksi jual saham cukup tinggi. Dikutip Bloomberg, ini karena ada kekhawatiran pertumbuhan ekonomi melambat, membuat kinerja perusahaan terganggu dan valuasi saham menjadi lebih mahal. 

Baca Juga: Gandeng Alibaba, Apple Siap Lawan AI DeepSeek di Pasar China

Investor yang masuk ke pasar saham China bertambah US$ 1,3 triliun dalam sebulan terakhir. Sementara pasar saham India menyusut US$ 720 miliar. MSCI China Index mengungguli India selama tiga bulan terakhir. Ini rekor terpanjang dalam dua tahun. 

"Deepseek telah menunjukkan bahwa China memiliki perusahaan penting dari seluruh ekosistem AI," ujar Ken Wong, Spesialis Portofolio Saham Asia Eastspring Investments. Eastspring juga banyak membeli saham internet China selama beberapa bulan terakhir dan memangkas kepemilikan di saham India.

Rotasi tersebut menandai perubahan haluan setelah India banyak menarik dana asing. Ini karena belanja infrastruktur India sudah tak sebesar tahun lalu. 

Kali ini India fokus pada pasar domestik, di tengah gempuran tarif impor dari Donald Trump. "Perkembangan Deepseek akan membantu China meningkatkan ekonomi dan memberi dorongan lebih lama," kata Vivek Dhawan, Fund Manager Candriam. 

Apalagi valuasi MSCI China Index hanya 11 kali. Ini lebih murah ketimbang MSCI India Index yang sudah 21 kali. 

Baca Juga: IHSG Fluktuasi dan Cenderung Lesu, Minat Trader Terhadap Bursa Amerika Meningkat

Fund manager dari Man Group juga telah meningkatkan porsi saham China menjadi 40% dari 30% di tahun lalu. Sementara porsi di India turun menjadi 18% dari 21%. 

Morgan Stanley justru berpandangan jika penurunan pasar India terlalu berlebihan, sebab pertumbuhan ekonomi India masih kuat. Amudi SA memilih netral terkait pasar saham China, karena menurut mereka perang dagang masih bisa menghambat laju ekonomi China. 
 

Selanjutnya: Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Berlaku atau Tidak? (17 Februari 2025)



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×