Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Huawei, raksasa teknologi asal China yang masuk daftar hitam Amerika Serikat, pada Sabtu (23/11) mengumumkan target ambisius untuk menghadirkan 100.000 aplikasi pada sistem operasi Harmony dalam enam hingga 12 bulan mendatang.
Langkah ini bertujuan untuk mencapai kemandirian teknologi dengan dukungan luas dari para pengembang.
Chairman Huawei Xu Zhijun menyampaikan bahwa saat ini Harmony telah memiliki lebih dari 15.000 aplikasi yang mampu memenuhi kebutuhan dasar konsumen.
Baca Juga: Meski Dijegal AS, Huawei Bakal Produksi Massal Chip AI Terbaru Awal 2025
Namun, ekosistem tersebut membutuhkan lebih banyak aplikasi personalisasi dan spesifik untuk meningkatkan pengalaman pengguna.
"Berdasarkan analisis kami, untuk membuat ekosistem Harmony matang dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen, 100.000 aplikasi adalah tonggaknya. Itu menjadi target utama kami dalam enam hingga 12 bulan ke depan," ujar Xu dalam konferensi yang dipublikasikan melalui aplikasi WeChat.
Target ini menegaskan urgensi Huawei dalam mengembangkan teknologi lokal, terutama di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat, termasuk dalam bidang perdagangan dan teknologi.
Ketegangan ini semakin memanas sejak Huawei dikenai sanksi oleh AS pada 2019, yang memutus dukungan perangkat lunak Android milik Google.
Baca Juga: Huawei dan Mitra Tingkatkan Kontribusi Ekonomi melalui Penguatan Sinergi
Akibat sanksi tersebut, Huawei terpaksa mempercepat pengembangan sistem operasinya sendiri. Harmony OS, yang pertama kali diluncurkan pada 2019, kini juga memiliki versi sumber terbuka untuk mendukung ekosistemnya.
"Kendati banyak kemajuan telah dicapai, sistem operasi apa pun, betapapun canggihnya, tidak akan memiliki nilai jika tidak digunakan," kata Xu.
Ia juga berharap para pengembang terus berinovasi untuk memperkaya aplikasi di Harmony OS.
Xu menyerukan agar pemerintah, perusahaan negara, dan organisasi sosial mulai menggunakan Harmony sebagai sistem operasi mereka dalam pekerjaan sehari-hari.
Ia juga meminta konsumen untuk bersabar dengan tahap awal perkembangan sistem ini.
"Semakin banyak orang menggunakannya, semakin cepat Harmony akan menjadi lebih matang," tegas Xu.
Baca Juga: Huawei Rekrut Pekerja TSMC dengan Iming-iming Gaji 3 Kali Lipat
Huawei berkomitmen penuh untuk terus mengembangkan ekosistem Harmony, meski menghadapi tantangan besar.
Xu optimistis, seraya menegaskan bahwa "tidak ada jalan mundur menuju kemenangan."
Huawei menolak tuduhan Amerika Serikat yang menyebut perangkatnya berisiko terhadap keamanan nasional dan berjanji akan terus berinvestasi untuk mewujudkan teknologi yang mandiri.
"Huawei akan tanpa ragu mengembangkan ekosistem Harmony dan berusaha mengubah yang mustahil menjadi mungkin," pungkas Xu.