Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) menolak permohonan visa Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif untuk menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York, Kamis (9/1).
Pejabat AS yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada Reuters, penolakan itu seiring ketegangan yang meningkat antara kedua negara setelah negeri uak Sam membunuh komandan militer paling terkenal Iran, Qassem Soleimani.
Padahal, berdasarkan Perjanjian 1947 PBB, AS wajib memberi akses ke diplomat asing untuk menghadiri acara PBB. Tetapi, Washington bisa menolak visa karena alasan "keamanan, terorisme, dan kebijakan luar negeri".
Baca Juga: Pimpin doa untuk Soleimani, Pemimpin Tertinggi Iran teteskan air mata
Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar soal penolakan visa Menteri Luar Negeri Iran. Begitu juga dengan Juru bicara PBB Stephane Dujarric enggan mengomentari penolakan visa AS untuk Zarif.
"Kami telah membaca laporan media, tetapi kami belum menerima komunikasi resmi dari PBB ataupun AS tentang visa Menteri Luar Negeri Zarif," kata Perwakilan Iran untuk PBB dalam pernyataan resmi, Selasa (7/1), seperti dikutip Reuters.
Zarif berencana menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB yang akan membahas penegakan Piagam PPB. Dan, perjalanannya telah direncanakan sebelum ketegangan terakhir antara Washington dan Teheran pecah.
Baca Juga: Beda dengan Trump, Menhan AS tidak akan serang situs budaya Iran
Pertemuan Dewan Keamanan PBB akan memberi panggung bagi Zarif untuk menjadi sorotan global karena secara terbuka mengutuk AS karena membunuh Soleimani.
Utusan Iran untuk PBB Majid Takht Ravanchi menggambarkan pembunuhan Soleimani sebagai "contoh nyata terorisme negara dan sebagai tindakan kriminal, itu merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional, khususnya Piagam PBB".
Zarif terakhir melakukan perjalanan ke New York pada September 2019 untuk pertemuan tahunan para pemimpin dunia di PBB, setelah AS menjatuhkan sanksi kepadanya karena menerapkan "agenda sembrono Pemimpin Tertinggi Iran".
Baca Juga: Beredar surat yang menyebut pasukan AS keluar dari Irak, ini jawaban Washington
Sanksi itu memblokir properti atau kepentingan apa pun yang Zarif miliki di AS. Tapi, ia mengatakan, tidak punya properti maupun kepentingan apa pun di AS.
Zarif juga menghadiri pertemuan PBB di new Yor pada April dan Juli tahun lalu. Selama kunjungan Juli, Washington memberlakukan pembatasan perjalanan yang ketat pada Zarif dan diplomat Iran ke PBB.
Sekretaris Jenderal AS Antonio Guterres, Senin (6/1), menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo. Juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus bilang, keduanya membahas berbagai peristiwa di Timur Tengah, dan Pompeo "menyatakan penghargaannya" atas upaya diplomatik Guterres.
Baca Juga: Iran kibarkan bendera merah sejak Jumat, ini artinya