Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hyundai Motor Group menambah investasi di Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 5 miliar. Artinya, perusahaan otomotif asal Korea Selatan itu akan menggelontorkan investasi lebih dari US$ 10 miliar hingga tahun 2025 di Negeri Paman Sam.
Tambahan investasi tersebut diungkapkan sehari setelah Hyundai mengumumkan investasi sebesar US$ 5 miliar di AS. Total dana investasi ini juga di atas dari rencana yang diungkapkan tahun lalu, yakni sebesar US$ 7,4 miliar hingga 2025.
Dilansir dari Reuters, rencana investasi Hyundai Motor Group ini diumumkan setelah bertemu dengan Presiden AS Joe Biden ke Seoul. Dana tambahan investasi ini bakal digunakan untuk mengembangkan kecerdasan buatan hingga sistem mengemudi otonom.
Hyundai Motor Group, yang menaungi Hyundai Motor Corp dan Kia Corp sebelumnya berniat menggelontorkan US$ 5,5 miliar untuk membangun pabrik kendaraan listrik (EV) dan fasilitas baterai di Georgia, AS.
Baca Juga: Tambah Investasi, Hyundai Motor Gelontorkan Lebih dari $10 Miliar di AS Hingga 2025
Fasilitas manufaktur kendaraan listrik dan baterai baru Hyundai akan berlokasi di negara bagian "serikat pekerja" yang berada di wilayah selatan AS.
Joe Biden yang berasal dari Partai Demokrat menyebut dirinya sebagai presiden paling pro-serikat dalam sejarah. Namun kesepakatan yang diumumkan oleh Gubernur Georgia menunjukkan presiden mungkin harus membuat kompromi saat ia mengejar investasi luar negeri.
"Hyundai dan perusahaan mana pun yang berinvestasi di AS akan sangat diuntungkan dari kemitraan dengan beberapa pekerja yang paling terampil, berdedikasi, dan terlibat di dunia; yaitu anggota serikat pekerja AS," tegas Biden.
Menurut Biden, setiap usaha untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai kendaraan listrik akan menjadi lebih kuat melalui hubungan tawar-menawar kolektif dengan serikat pekerjanya.
Sementara itu, Euisun Chung, Chairman Hyundai Motor Group, tidak mengomentari mengenai serikat pekerja AS.
Produsen mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan kendaraan itu juga belum mengungkapkan di bagian Amerika Serikat mana dana tambahan US$5 miliar itu akan diinvestasikan.
Sementara, Hyundai juga sudah mengumumkan akan menginvestasikan sekitar 21 triliun won atau setara US$ 16 miliar hingga tahun 2030 untuk memperluas bisnis kendaraan listriknya di Korea Selatan.