Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - NAIROBI. Dana Moneter Internasional (IMF) akan mengunjungi ibu kota Kenya, Nairobi, mulai 25 September hingga 9 Oktober untuk memulai pembicaraan dengan otoritas Kenya mengenai kemungkinan program baru yang didukung IMF.
Gubernur Bank Sentral Kenya, Kamau Thugge, pada Agustus mengatakan, negara di kawasan Afrika Timur menginginkan program IMF berikutnya berupa program yang didanai langsung. "Atas permintaan otoritas Kenya, tim staf IMF akan memulai diskusi awal dalam beberapa hari mendatang mengenai kemungkinan program yang didukung oleh IMF," kata Haimanot Teferra, kepala misi IMF untuk Kenya, dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.
Baca Juga: IMF: Ekonomi AS Tertekan, Permintaan Turun dan Pertumbuhan Lapangan Kerja Melambat
Konsensus di kalangan analis keuangan menyatakan Kenya membutuhkan pinjaman baru dari IMF untuk membantu pembayaran utang luar negerinya.
"IMF tetap berkomitmen mendukung Kenya dalam upayanya menjaga stabilitas makroekonomi, menjaga keberlanjutan utang, serta memperkuat tata kelola," ujar Teferra. Ia menambahkan timnya menantikan keterlibatan yang konstruktif dengan otoritas Kenya dan para pemangku kepentingan lainnya selama kunjungan tersebut.
Pada Maret lalu, Kenya dan IMF membatalkan tinjauan akhir dari program dukungan sebelumnya, dan pemerintah Kenya tidak menerima pencairan terakhir dari dana Extended Fund Facility dan Extended Credit Facility senilai total US$ 3,6 miliar, dengan tahap akhir sebesar US$ 800 juta.
Kenya mengalami kesulitan dalam mengendalikan defisit fiskal dan meningkatkan penerimaan negara dua syarat utama dalam program IMF. Pemerintah juga terpaksa membatalkan rencana kenaikan pajak akibat protes nasional.