Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - RIO DE JANEIRO. Para Menteri Keuangan dari negara-negara anggota BRICS menyerukan reformasi menyeluruh terhadap Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF), termasuk perubahan sistem pembagian hak suara serta diakhirinya tradisi kepemimpinan IMF yang selalu berasal dari Eropa.
Pernyataan bersama tersebut menandai kali pertama BRICS yang kini terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Indonesia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab menyampaikan posisi yang kompak terkait reformasi IMF.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Rio de Janeiro, para menteri sepakat untuk mendukung usulan bersama dalam pertemuan tinjauan IMF pada bulan Desember mendatang. Pertemuan tersebut akan membahas revisi sistem kuota yang menentukan kontribusi serta hak suara masing-masing anggota.
"Penyesuaian kuota harus mencerminkan posisi relatif anggota dalam perekonomian global, sambil tetap melindungi bagian kuota bagi negara-negara termiskin," tulis para menteri dalam pernyataan resmi.
Baca Juga: OPEC+ Tak Lagi Hiraukan Harga Minyak dan Kejar Pangsa Pasar
Mereka juga mendorong formula baru yang mempertimbangkan output ekonomi dan daya beli, termasuk nilai tukar riil mata uang, guna mencerminkan peran negara-negara berpenghasilan rendah secara lebih adil. Seorang pejabat Brasil yang mengikuti pembahasan menyatakan pendekatan ini akan memberi representasi lebih besar bagi negara berkembang.
Pertemuan ini diselenggarakan menjelang KTT para pemimpin BRICS di Rio, yang akan menjadi forum penting setelah blok ini memperluas keanggotaannya tahun lalu. Dengan anggota baru dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia Tenggara, BRICS semakin menegaskan posisinya sebagai suara dari negara-negara berkembang di Global South.
"Dengan tetap menghormati proses seleksi berbasis merit, representasi regional untuk kepemimpinan IMF harus ditingkatkan, guna mengakhiri kesepakatan usang pasca-Perang Dunia II yang tidak lagi sesuai dengan tatanan dunia saat ini," kata para menteri dalam pernyataan tersebut.
Selain isu reformasi IMF, BRICS juga membahas pembentukan mekanisme jaminan baru yang didukung oleh New Development Bank (NDB), bank multilateral milik BRICS. Inisiatif ini bertujuan untuk menurunkan biaya pembiayaan dan mendorong investasi di negara-negara berkembang, seperti yang telah diberitakan sebelumnya oleh Reuters.
Baca Juga: Inilah Daftar Kode Redeem PNB Roblox Juli 2025 lengkap dengan Cara Redeemnya